054
~Good Boy Gone Bad~
Di hari Minggu, saat Jay merasa kurang kerjaan, ia keluyuran di lingkungan pedesaan seperti orang hilang. Ia bolak-balik kesana kemari, bingung mau melakukan apa. Ajak pacar jalan-jalan? Tidak punya.
Jay bisa saja mengajak Fino pergi ke suatu tempat untuk refreshing. Namun, ia tidak melakukan hal itu. Teman prianya itu hanya akan nyerocos panjang lebar. Pertanyaan yang sama dari mulut Fino akan diluapkan dihadapan Jay.
Sekarang Jay sedang duduk di pinggir jalanan pedesaan. Di pinggir jalan itu terdapat tempat duduk yang terbuat dari campuran semen dan bahan material lainnya. Cahaya pagi yang begitu cerah menerpa pori-pori wajahnya. Jay memakai celana jeans abu-abu dengan bagian lutut yang sengaja di robek. Kemeja kotak-kotak hitam putih yang dibiarkan terbuka menampakkan kaos putihnya.
Mata tajam Jay selalu mengawasi gerak-gerik di sekitar dirinya. Entah apa yang ia awasi sepagi ini di pinggir jalan pedesaan. Rambut hitamnya jatuh ke dahi. Membuat tatapan setajam mata elang itu semakin tajam saja. Jemarinya sibuk memainkan layar smartphone-nya.
Saat seorang gadis memakai celana pensil berwarna krem dan T-shirt panjang berwarna pink, lewat di hadapannya, Jay segera menarik gadis itu ke sebuah gang RT-nya. Di Desa Puterus, banyak gang-gang sempit. Ia dorong gadis itu ke sebuah dinding gang sempit itu.
Kenapa tiba-tiba Jay melakukan hal itu? Alasan apa yang membuat dirinya berlaku sangat kasar kepada gadis yang satu itu? Apakah ini hanya akting saja? Atau memang Jay memiliki kepribadian ganda? Terkadang baik dan terkadang kasar.
"Aku bakal mengakhiri semua ini!" batin Jay.
~Good Boy Gone Bad~
***
See You Next Part
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
أدب المراهقينLENGKAP ✔️ Jay, good boy yang menjadi sosok pria kejam. Tapi ia berhasil kembali menjadi good boy karena seorang gadis. Gadis itu menyelamatkan kepribadiannya. Ia diluluhkan oleh seorang gadis biasa. Karin, cintanya itu terbalas oleh pria yang ia su...