063
~Good Boy Gone Bad~
"JAY! KELUAR KAMU!" teriakan Kevin memanggil Jay yang berada di rumah Kiki membuat penghuni rumah saat itu, segera keluar dan menemui Kevin. Tidak melihat Jay diantara ketiga orang yang keluar dari rumah itu, Kevin berkata, "Dimana Jay?"
Jay keluar dari rumah itu dengan langkah gontai, "aku disini. Mau nge buat aku tambah babak belur? Silakan! Hal itu pantes aku dapetin."
"Mas Kevin! Udah ayo pulang! Kasihan si Jay. Tadi Fino udah bikin dia babak belur kayak gitu. Masa Mas Kevin tega sih?" Ucapan Karin membuat Kevin mengurungkan niatnya untuk menghajar Jay.
"Kali ini kamu selamat, Jay. Aku punya pertanyaan buat kamu. Sejak kapan kamu mulai bersikap kasar sama adik aku?"
"Sekitar dua tahun yang lalu."
Kevin menghela napasnya.
"Alesannya?"
"Itu karena Karin suka sama aku. Dia ngungkapin perasaannya ke aku. Semenjak itu, aku kasar sama Karin."
"Itu alasan yang terlalu sepele hingga nge buat kamu berubah menjadi sosok monster, Jay. Pasti ada alasan yang lain, kan? Aku mau denger hal itu sekarang juga! Mungkin dengan alasan itu, aku bisa maafin kamu!"
"Itu..."
Jay yang tidak sanggup untuk menjelaskan alasan lain menyakiti Karin, menjadi sanggup menjelaskan ketika Kiki menepuk-nepuk kedua pundaknya dan berkata, "gue udah tau tentang semua yang kamu alami, Jay. Mungkin perlakuan kasar elo itu sebab elo niru ayah elo. Ayah kita yang sudah dijebloskan ke penjara."
Jay mengernyit kaget sebab pria yang ada di sampingnya itu tahu akan 'ayah elo' ' ayah kita'. Apa maksud dari kata-kata itu? Ayah kita berarti orang tua lelaki yang menjadi ayah dirinya dan Kiki. Berarti, Kiki adalah saudaranya? Anak dari ayahnya tapi lahir dari rahim ibu yang lain. Rahim ibu tirinya.
"Alasannya karena ayah aku, Bayu. Beliau bersikap kejam dan kasar sama ibu aku. Dan penyebab dari perlakuan kasar itu adalah kedatangan seorang wanita yang saat ini mejadi ibu dari Kiki. Kiki adalah anak dari wanita yang menjadi perusak hubungan rumah tangga keluarga aku."
"Jay jangan sindir Kiki kayak gitu. Dia nggak seperti apa yang kamu pikirkan!" sela Maya menyadari putra kandungnya mulai menyindir putranya yang lain.
"Aku anggep Karin itu adalah Salsa, ibunya Kiki. Aku ingin membalas apa yang dilakukan wanita itu pada ibuku. Karin aku perlakukan dengan kasar dan kejam sebab aku anggap dia itu seperti Salsa. Orang yang pantas mendapatkan balasan atas perbuatan buruknya. Aku bodoh? Emang. Aku berusaha supaya nggak ngelakuin kekerasan itu, tapi kayak ada yang ngehasut gue supaya melakukan kekerasan."
"Tapi ibu gue udah mendapat semua balasannya, Jay! Ibu gue sampai menderita gangguan jiwa sebab perlakuan kejam ayah lo itu!" Kiki yang sudah tidak bisa menahan emosi, meluapkan semua emosinya seketika itu juga.
Bugh!
"Kamu apa-apaan si, Ki? Jay udah babak belur masih aja kamu hajar! Kamu kan bisa nahan emosi kamu sementara ini, jangan buat Jay jadi tambah parah lagi! Maaf atas perkataan Jay tadi! Dia sedang emosi." Maya membantu Jay bangun dari jatuhnya setelah minta maaf pada Kiki.
"Apa adik aku ini mirip seperti wanita perusak rumah tangga? Masih banyak wanita lain yang bisa kamu anggep sebagai perusak rumah tangga orang!" Kevin masih tidak paham akan alasan Jay itu.
"Sebab tingkah Karin yang dengan beraninya ngungkapin perasaannya ke aku duluan, membuat dia semakin mirip dengan wanita yang merusak rumah tangga ibu aku. Salsa, si pelakor itu, pasti seperti Karin, mengungkapkan perasaannya ke ayah aku dan mempengaruhi ayahku agar menceraikan ibuku."
"Jadi alesan kamu ngelakuin hal itu cuman karena ibumu diperlakukan kasar sama ayah kamu? Tapi kamu tahu darimana kalo ibu diperlakukan kasar sama ayah kamu?"
"Waktu itu aku sempet ngeliat rekaman CCTV di smartphone ibu, disana ibu kesakitan akan perlakuan kasar dan kejam ayah. Ayah, mungkin pria itu tidak pantas disebut sebagai seorang ayah!"
Plak!
Maya melayangkan tamparannya ke pipi kiri Jay, "jangan bilang dia itu bukan ayah kamu! Tanpa dia kamu nggak bakal ada di dunia ini!" Maya segera meninggalkan posisinya saat itu.
"Apa masih ada yang bakal nampar aku? Mukul aku? Kamu, Kevin, silakan hajar aku sesukamu!"
"Mana lagi yang bakal aku hajar, Jay?! Wajah kamu udah penuh lebam! Kalo kamu udah sembuh, aku bakal ngambil kesempatan itu!" Kevin berpaling dan menarik lengan adiknya pulang ke rumah.
Karin yang sudah mendengar semua alasan Jay memperlakukan dirinya kejam, sempat merasa terpukul. Ternyata pria itu mengira dirinya mirip seperti pelakor ketika dirinya mengungkapkan perasaanya dulu kepada pria itu. Apa semua wanita yang mengungkapkan perasaanya dulu kepada seorang pria memiliki jiwa-jiwa seorang pelakor?
Mungkin yang ada dipikiran Jay adalah seorang wanita yang mementingkan egonya sendiri akan selalu berambisi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bagaimanapun caranya mendapatkan hal itu, segala cara akan digunakan untuk mencapai ambisinya itu.
Jay berjalan pelan manahan rasa sakitnya, memakai sandal, lalu berjalan pulang menuju rumah. Fino pun sama. Sedangkan Kiki, masuk kerumahnya dan membanting pintu dengan keras. Itu karena sidiran kasar Jay yang dilontarkan pada dirinya.
Jay mengambil sesuatu dari saku celana jeans-nya. Sebungkus rokok ditarik keluar dari saku celananya. Ia ambil satu batang, tutup kembali wadah itu, ambil korek api dari saku celana, nyalakan rokok itu dan rokok itu langsung ditepis oleh Fino hingga jatuh ke tanah.
"Sewot amat si!" Jay mendengus kesal.
Fino yang menjatuhkan rokok itu berjalan saja mendahului Jay. Ia merasa Jay akan merokok lagi, sehingga ia kembali ke posisi Jay dan merampas sebungkus rokok milik Jay beserta korek apinya juga.
"Balikin!"
"Aku bakal nge relain Karin kalo kamu berubah jadi orang baik-baik," ujar Fino yang kemudian mengambil sebatang rokok, menyalakan rokok itu lalu ia nikmati rokok itu dan dihembuskannya asap rokok dari mulutnya ke wajah Jay. "Yang seharusnya sekarang ngerokok itu aku! Bukan kamu! Sekarang kamu punya kesempatan buat nge dapetin Karin," lanjutnya seraya melengos pergi menjauh dari Jay.
"Dan inget satu hal lagi. Karin itu tetep suka sama kamu sampai saat ini. Dia itu gadis terbodoh yang pernah aku temui. Jangan buat dia jadi bodoh terus, Jay!" ucap Fino dari arah depan sana. Kepulan asap keluar dari mulutnya.
~Good Boy Gone Bad~
***
See You Next Part
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
Teen FictionLENGKAP ✔️ Jay, good boy yang menjadi sosok pria kejam. Tapi ia berhasil kembali menjadi good boy karena seorang gadis. Gadis itu menyelamatkan kepribadiannya. Ia diluluhkan oleh seorang gadis biasa. Karin, cintanya itu terbalas oleh pria yang ia su...