| 050 | GBGB

511 39 5
                                    

050

~Good Boy Gone Bad~

Sore hari, Jay dan Kiki sedang duduk di teras rumah Kiki. Sekarang Kiki punya senjata agar Jay selalu memenuhi permintaan dirinya. Buktinya sekarang Jay datang ke rumah Kiki setelah ia meminta pria itu datang.

"Kalo gue nggak tau tentang rahasia elo itu? Elo bakal dateng ke rumah gue?" tanya Kiki sembari mengunyah martabak coklat-kacang.

"Nggak."

"Jadi elo dateng supaya rahasia elo itu tetep aman?"

Jay hanya mengangguk. Ia tahu Kiki berasal dari Jakarta dan semakin diperjelas dari cara pria itu berbicara.

"Kalo itu yang elo mau, gue bakal biarin rahasia elo itu tetep terjaga dan bakalan gue buka rahasia itu kalo elo sendiri tetep nyakitin Karin. Gimana? Setuju?"

"Kamu harus tetep jaga rahasia itu meski aku nyakitin Karin. Lagian kenapa kamu mesti ikut campur segala? Terserah aku mau ngelakuin apa aja."

"Oke, kalo itu yang elo mau. Tapi liat aja suatu saat nanti elo bakalan nyesel."

Jay menghela napas dengan kedua pipi menggembung penuh akan martabak di mulutnya―menatap Kiki yang memakan martabak dengan semestinya―tidak seperti dirinya yang terkesan buru-buru dan kelaparan.

***

"Sorry, Fin! Aku masih aja ngira kamu itu yang nyakitin Karin!" ucap Kevin di depan rumah Fino. Setelah mendengar penjelasan Karin, ia datang ke rumah Fino untuk meminta maaf.

"Makanya dengerin dulu adik kamu itu! Terus siapa yang ngelakuin hal itu sama Karin?" ucap Fino sembari duduk di bangku rotan yang ada di depan rumahnya.

"Kalo itu Karin nggak mau jelasin ke aku. Mungkin ada alesannya."

"Oh."

"Minggu depan ada pertandingan sepak bola. Kita lawan RT sebelah. Pastinya Genk Gaib ikut terlibat. Kamu harus ikut! Okeh!" Kevin ikut duduk di bangku rotan itu.

"Okeh. Pertandingan satu desa atau hanya dua RT?"

"Hanya dua RT dan penyebab pertandingan itu juga hanya hal sepele."

"Masalah sepele?"

"Waktu itu Geng Gaib nyuri tas Ibu Maya dan tas itu dikembaliin sama si Salma adiknya Leo, salah satu kawanan Geng Gaib. Salma udah berusaha jaga rahasia itu agar tidak ketahuan. Tapi gagal. Makanya, mereka minta tanding sepak bola."

"Terus taruhannya tas Ibu Maya, gitu?"

"Iya. Kalo kita menang, tas itu selamat. Dan jika kita kalah, maka tas Ibu Maya jadi milik geng itu."

"Geng Gaib! Geng Gaib! Kayak nggak pernah megang tas mahal aja. Kalo mau aku bisa kasih tas bekas milik ibu aku. Tuh di dalem banyak."

"Masalahnya tas itu isinya berharga semua."

"Siapa yang bakal ikut dalam pertandingan itu?"

"Kamu, Jay, aku, Kiki, sisanya aku ajak temen-temen yang lain."

"Emang bu Maya mau jadiin tasnya sebagai taruhan?"

"Mau. Yang kagak mau tuh anaknya, si Jay."

~Good Boy Gone Bad~

***

See You Next Part

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang