| 073 | GBGB

384 30 11
                                    

073

~Good Boy Gone Bad~

"Caranya?"

Kiki membisikan rencananya di telinga Jay. Setelah Kiki selesai membisikan rencananya, Jay mengangguk setuju.

"Okay!"

***

Jay, Fino dan Kiki memasuki area kantin bersama-sama. Jay duduk di salah satu bangku kantin yang berdekatan dengan Karin. Posisi mereka berdua saat itu saling membelakangi. Sehingga Karin tidak akan tahu bahwa pria yang ada dibelakangnya itu adalah Jay, kecuali jika gadis itu hafal dengan detail postur tubuhnya. Suasana kantin yang sangat ramai juga bisa menghalangi pandangan seseorang saat ingin meyaksikan sesuatu dengan jelas.

Fino dan Kiki hendak duduk satu bangku berhadapan dengan Karin dalam satu meja. Dua teman perempuan Karin yang sudah duduk saling berhadapan, diusir oleh Kiki dan Fino secara paksa. Kedua teman Karin itu bisa saja menolak usiran Kiki dan Fino. Justru mereka berdua malah pergi begitu saja meninggakan Karin.

"Kalian mau ngapain, pake ngusir temen-temen aku segala lagi," ucap Karin menyadari kedatangan Kiki dan Fino secara tiba-tiba.

"Kita mau ngin te ro ga si elu," jelas Kiki seraya mencomot kentang goreng yang Karin pesan.

"Nginterogasi apaan? Emang aku ini tersangka apa?" ucap Karin lalu, "udah pergi sana! Murid-murid pada ngeliatin kita."

"Biarin anjing menggonggong, okeh!" pinta Fino seraya tersenyum.

"Terserah deh!"

"Kamu masih suka sama si Jay?" tanya Fino dengan nada lirih. Membuat seseorang di sekitar mereka bertiga tidak akan mendengar hal itu.

"Emang kenapa? Waktu itu aku kan udah bilang sama kamu, Fin!"

"Kiki. Iya bener Kiki. Dia pengin denger sendiri kalo kamu itu suka sama Jay," jelas Fino mencari alasan.

"Cuman itu alesannya?" Karin merasa heran dengan tingkah kedua temannya itu.

"Iya. Cepet jawab!" pinta Kiki sudah tak sabar ingin mendengar jawaban Karin.

"Aku masih suka sama Jay," ucap Karin tanpa rasa deg-degan atau gugup sekalipun, "udah, 'kan? Sekarang kalian pergi sana! Kasihan temen aku desak-desakan di bangku sana."

"Okeh."

Kiki dan Fino pergi dari kantin itu. Mereka comot si kentang goreng yang Karin pesan. Setelah itu mereka berjalan beriringan keluar dari area kantin. Fino sempat mengacungkan jempolnya ketika melewati Jay. Sedangkan Kiki membenarkan kacamata hiasnya yang berwarna bening itu. Orang yang melihat dirinya memakai kacamata. Pasti akan mengira bahwa dirinya mengalami gangguan pada matanya. Entah rabun atau apa.

Jay yang duduk membelakangi Karin, merasa girang setelah mendengar sendiri bahwa Karin masih menyukai dirinya. Apakah sesulit itu mengatakan parasaan kepada seseorang yang disukainya? Lalu, semudah itukah mengatakan kepada orang lain tentang siapa yang kita cintai? Jay bangkit dari duduknya dan berniat pergi dari kantin itu. Ia akan berterima kasih kepada kedua temannya itu.

~Good Boy Gone Bad~

***

See You Next Part

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang