| 011 | GBGB

1.3K 106 5
                                    

011

~Good Boy Gone Bad~

Jay yang sudah duduk di kursi kelas, keluar menuju ruang OSIS di lantai satu gedung dua. Sekarang ia berada di gedung satu. Sebentar lagi memasuki tanggal 17 Agustus. Rencana kegiatan pada tanggal tujuh belas nanti adalah akan diselenggarakan beberapa lomba untuk menyemarakkan peringatan ulang tahun negaranya.

Jay berjalan dengan langkah cepat dan panjang. Kaki jenjangnya membuat tubuh tegapnya tampak lebih kokoh. Jay terkenal bukan hanya sebagai ketua OSIS yang disiplin, tetapi juga wajah tampannya itu. Jay mulai berjalan menuruni tangga. Ia tidak memperhatikan entah di bawah sana akan ada murid yang naik ke lantai dua atau tidak. Tatapannya tertuju pada undakan di tangga tersebut. Sehingga, saat dia berbelok di tangga tersebut...

'buk!'

Seorang siswi sempat memekik pelan sebab dirinya tak sengaja menabrak siswi tersebut.

"Sorry! Nggak sengaja," ujar Jay menyadari telah menabrak seorang siswi.

"Bangun!" Jay mengulurkan tangannya pada siswi itu, berniat membantunya berdiri.

"Nggak papa!" sahut siswi itu sembari menerima uluran tangan murid yang membuat dirinya jatuh.

Urat-urat wajah mereka berdua melemas. Mereka bertatapan beberapa detik. Tatapan Jay yang semula terkesan bersalah menjadi tatapan tajam. Ia menarik kembali uluran tangannya dan melengos pergi begitu saja meninggalkan siswi itu.

Karin menghela napas dan bangun dari jatuhnya. Ia hendak menuju ruang kelas XII IPS I. Tujuannya untuk menemui Fino. Teman lelakinya itu ingin memberikan uang sakunya yang ketinggalan di rumah.

"Fino!"

"Mas Kevin. Ada apa?"

"Ini uang saku Karin ketinggalan. Tolong kamu kasihkan ke dia!"

"Oke."

Ketika Fino hendak berangkat ke sekolah bersama Karin, ternyata Karin sudah berangkat pagi-pagi sekali. Ia sempat mendapat chat dari Karin, bahwa gadis itu akan berangkat ke sekolah dulu sehingga Fino tidak perlu datang ke rumah Karin dan mengajaknya berangkat sekolah bersama. Saat hendak berangkat sendiri, Kevin menghentikan Fino dan meminta dirinya memberikan uang saku Karin yang tertinggal di rumah.

Memang, kakak pria yang sangat peduli pada adik perempuannya.

"Eh Karin!" Fino sempat kaget saat menyadari Karin hendak menuju kelasnya, "nih uang saku kamu!' lanjutnya sembari memberikan dua lembar sepuluh ribuan kepada Karin.

"Makasih!" sahut Karin seraya menyambar uang dari tangan Fino. Ia langsung melengos pergi menuruni tangga gedung satu. Fino yang melihat tingkah Karin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

~Good Boy Gone Bad~

***

Bersambung...

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang