052
~Good Boy Gone Bad~
Belum saja lima belas menit, tim dari RT 02 sudah bermain curang. Beruntung kecurangan itu diketahui oleh wasit. Sehingga pelaku kecurangan itu mendapat kartu kuning dari sang wasit. Ia adalah Leo. Leo menyandung Fino hingga terjatuh di lapangan.
Fino menggiring bola memasuki daerah lawan, posisi gawang lawan semakin dekat. Ia kembali terjatuh setelah berhasil mengoper bola ke Kevin. Kecurangan itu tidak disaksikan oleh sang wasit. Fino juga tidak menggubris hal itu. Itu karena bola sudah dekat dengan posisi gawang. Mungkin jika kecurangan itu berada di area pinalti lawan, Fino akan memperbesar masalah itu.
"Ya! Sekarang bola itu berada di Kevin. Ayo Kevin! Bawa bola itu hingga ke gawang. Jangan mau kalah..."
Kevin oper bola itu ke Jay dan ia tendang bola itu ke arah gawang dengan sekuat tenaga. Namun, bola itu ditepis oleh kepala Ganny. Membuat bola itu terlempar menjauhi gawang. Tim RT 01 tidak berhasil mencetak goal.
"Ouw! Ternyata Jay gagal mencetak gol. Dan sekarang tim RT 02 memimpin. Amar membawa bola itu hingga ke area lawan. Apakah ia akan menyerang sendirian menembus pertahanan tim lawan..."
Amar membawa bola itu ke daerah lawan. Leo yang memberi aba-aba kepada Amar membuat Amar yang bertubuh besar itu mengoper bola ke Leo. Leo bersiap menyerang saat bola itu mendekati dirinya. Ia giring bola itu menuju gawang. Lalu ia oper kembali bola itu ke Amar yang menjadi striker. Tendangan yang tepat dan penerimaan bola yang tepat juga. Amar menggiring bola itu dengan gesit. Membuat lawan mereka tidak bisa merebut bola itu. Sampai akhirnya, bola itu masuk ke gawang dan menepis jaring gawang.
"Goooooollllllll!"
Suara riuh terdengar dari tim RT 02 dan juga para suporter dari tim tersebut. Tim RT 02 unggul satu angka saat memasuki menit ke tiga puluh. Lima belas menit lagi pertandingan babak satu akan berakhir.
Tim RT 01 berusaha untuk mencetak goal di sisa-sisa menit terakhir itu. Mereka berusaha sekuat tenaga agar bisa mencetak angka. Namun, sampai peluit berbunyi menandakan babak satu pertandingan itu selesai, tim RT 01 belum bisa mencetak angka.
"Semangat!" Kevin tetap menyemangati tim sepak bolanya.
Mereka semua para peserta sepak bola langsung berhamburan menuju pinggiran lapangan untuk beristirahat selama lima belas menit. Keringat membasahi hampir sekujur tubuh mereka yang menjadi peserta sepak bola itu. Setelan baju sepak bola sudah tak mampu menyerap keringat dari tubuh mereka saking tipisnya.
Air mineral yang sudah tersedia untuk para peserta sepak bola hari itu, tanpa basa-basi, mereka teguk hingga habis. Bahkan ada yang menyiramkan air itu ke wajah mereka sebab gerah. Karin yang duduk di salah satu bangku yang dibawa warga ke pinggiran lapangan itu, hanya menatap Jay yang sedang terengah-engah duduk di tanah lapangan. Masih saja dirinya memperhatikan pria yang sudah jelas membenci dirinya.
"Keliatannya Karin itu peduli sama kamu." Ucapan Kiki yang duduk di sebelah Jay, membuat Jay menengok mencari sosok Karin.
Jay mendapati Karin yang sedang duduk di bangku sebelah kanan sana, memperhatikan dirinya selekat itu. Jay yang menatap Karin dengan tatapan setajam elang, membuat gadis yang ditatapnya memalingkan wajah darinya.
"Kamu benci sama dia?" Kiki makin kepo dengan masalah si Jay.
"Benci," sahut Jay singkat.
"Jangan terlalu benci! Nanti bisa jadi kamu suka sama dia."
Kiki berdiri setelah mendengar aba-aba untuk melangsungkan pertandingan babak ke dua. Tidak hanya Kiki, semua peserta pertandingan itu bersiap-siap untuk memainkan babak kedua pertandingan sepak bola antar RT. Pertandingan terus berlanjut hingga tim RT 01 menyamakan poin dengan tim lawan.
Kevin
~Good Boy Gone Bad~
***
See You Next Part
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
JugendliteraturLENGKAP ✔️ Jay, good boy yang menjadi sosok pria kejam. Tapi ia berhasil kembali menjadi good boy karena seorang gadis. Gadis itu menyelamatkan kepribadiannya. Ia diluluhkan oleh seorang gadis biasa. Karin, cintanya itu terbalas oleh pria yang ia su...