What Do You Want To Do?

57 5 0
                                    

"Ini tolong kamu baca."
"Ini apa, Om?"
"Kamu buka saja dulu dan kamu baca. Nanti om akan jelaskan."

Rennopun membaca dengan sangat teliti berkas itu.

"Ini maksudnya apa, om?"
"Jadi..."

***

"By, kalau aku lamar kamu..."
"Aku pasti maulah."
"Emang ya, kita itu udah serasi."
"Why?"

"Terlalu percaya diri."
"What do you mean?"
"Iya, terlalu percaya diri untuk saling memiliki."
"Uuuh, biasa aja aku. Nggak melting."
"Jahat kamu."
"Biarin. Yang penting aku zeyeng sama kamuu."

"Sayang, kok kamu jadi alay sih? Diajarin siapa?"
"Siapa lagi kalau bukan Lexy, adikmu itu."
"Calon adik ipar kamu maksudnya. HAHAHA. Emang sih dia itu super duper alay. Kek kakak-kakaknya."
"Iya juga sih, bener. Mirip kamu."
"Ya iyalah, aku 'kan kakaknya."
"Oh iya, bener."

***

"Dra, mom sm dad nanyain terus tuh."
"Nanyain soal apa?"
"Pernikahan loe sama si monyet udah sampe mana?"
"Dia itu punya nama 'RENNO'. R-E-N-N-O. Bukan monyet. Gimana sih loe?"

"Ya gue tahu. Itu 'kan panggilan akrab. Nggak gaul si loe."
"Arghh. Kesel gue lama-lama punya abang kek loe."
"Gue juga."
"Ah, tahu ah! Rese!"
"Biarin!"

***

"Hello, honey? Everything is okay, right?"
"Yes, of course. You always know about me."
"I'm your mom and I know all of you."
"Semuanya berjalan sesuai rencana. Kapan mom kesini? I really miss you."
"Me too, baby. Syukurlah semua baik-baik saja dan sesuai rencana. Lusa mom and dad akan pulang. So, see you on Friday! Love you somuch!"
"I love you unlimited! Bye mom!"

"Enak ya, di telefon mommy. Nggak ngajak-ngajak lagi, gue kan juga kangen sama mom and Daddy."
"Lebay ah loe. Palingan dia lupa punya anak pertama kek loe. Rese, super duper rese!"
"Kurang ajar loe. Belum tahu ya senjata pamungkas gue."
"Apa?"

Alexander menunjukkan kedua jari telunjuknya, mendekati Alexandra, dan menggelitikinya.

"Ampun, kak. Geli. Ampun."
"Mampus loe. Makanya jangan sembarangan."
"Stop nggak?"
"Nggak!"

"Ya udah gue bilangin aja sama kak Cruise. Biar tahu rasa loe!"
"Eh, jangan. Tar gue diomelin lagi. Terus makin panjang. Ribet."
"Buchin dasar."
"Loe juga. Loe yang lebih buchin, apalagi waktu Renno hampir aja mati."
"Ya iyalah, gue takut banget saat itu. Gue takut kehilangan kebahagiaan gue."
"Mulai kan galaunya. Udah ah, mau main games aja gue. Daripada denger kegalauan loe yang nggak abis-abis. Bhai!"

"Eh, adiknya galau bukannya dikasi apa kek, semangat gitu? Ini main nyelonong aja. Rese emang punya abang kek dia. Cape gue!"

***

"So, what do you want to do now? Renno?"
"I don't know. Exactly, aku belum tahu."

***

Bersambung

Melepaskan Yang Terlalu Berharga (New Version) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang