Bahagia lagi :)

56 3 0
                                    

Renno menatap amplop coklat yang ia pegang, sebelum akhirnya ia membukanya.

"Nggak perlulah adik-adik gue tahu soal ini. Mereka berhak untuk bahagia dan gue bukanlah alasan untuk membuat mereka menangis. I'm so sorry, Thur, Xy."

***

Kringggg....

"Hallo."
"Hei, babe. Whatsapp. How are you?"
"I'm fine. Kamu kemana aja sih? Nggak kabarin aku hampir seminggu. Aku 'kan..."
"Kita ketemuan aja, di cafe biasa. Aku share location kalau kamu mau. Kita ketemuan disana. Aku minta maaf kalau aku nggak bisa jemput kamu." Potongnya.
"Aku nggak suka kalau aku lagi ngomong, kamu potong. Okay. Nggak apa-apa kamu nggak jemput aku. Kita ketemuan di cafe biasa. Kamu nggak usah share location. Aku inget kok. Bye, see you. Love you."
"Love you more."

Klik...

Alexandra menutup pembicaraan itu.

"What's wrong with you? I must know."

***

"Kak? Loe mau kemana?"
"Gue ada janji sama Alexandra. Kenapa?"
"Oh, nggak. Gue cuma..."
"Loe nggak usah khawatir, gue nggak akan balapan lagi kok. Gue pergi dulu."
"Okay, hati-hati. Tapi Loe harus janji. Loe nggak akan balapan lagi."
"Ya, I'm promise." Senyumnya.

***

"I'm sorry I'm late, babe."
"No problem. It's okay."

Rennopun tersenyum.

"Kamu kemana aja sih? Kok kamu nggak kabarin aku? Kamu itu kemana? Handphone kamu sama sekali nggak aktif. Aku udah coba hubungin kamu ribuan kali. Kenapa kamu menghilang? Kamu kemana? Kamu baik-baik aja 'kan? Kamu nggak sakit?"
"I'm fine. Kamu nggak usah khawatir."
"Terus kenapa muka kamu pucet?"
"Aku cuma nggak enak badan aja kemarin."
"Kok kamu nggak kasih tahu aku? Aku 'kan..."
"Kamu mau pesan apa? Kita pesan makanan biasa ya. Okay."
"Renn..."

"Mba, saya mau order tenderloin steak with mushrooms sauce and barbecue sauce. Dua-duanya french fries. Ice Caramel macchiato satu sama hot caramel cappuccino satu."
"Ada tambahan lain?"
"Segitu aja dulu."
"Ditunggu ya pesanannya."

"Renno!"
"Apa, sayang?"
"Kamu itu suka gitu. Aku 'kan belum selesai. Ishh!"
"Daripada kamu nyerocos terus terus marah-marah 'kan nggak baik. Tar cantiknya ilang."
"Kamu itu!"
"Serius loh aku ngomong. Kamu cantik banget. Jadi makin cinta aku."
"Gombal aja kamu."

***

"Duh, Kak Renno mana ya? Kok belum pulang?"
"Santuy aja kak, baru juga jam 10 malam. Biarlah Kak Renno menikmati malam yang romantis ini bersama Kak Alexandra. Baru juga ketemu. Gimana sih loe?"
"Ya tapi, gimana kalau kondisi Kak Renno drop lagi? Kamu tahu 'kan jam tidur Kak Renno harus pas. Kalau Kak Renno kurang tidur, tar kalau dia sakit gimana?"
"Kak loe itu overproktektive tahu nggak! Kak Renno juga berhak untuk bahagia. Weird!"

"Kenapa sih pada berantem? I'm here and I'm okay. See it?"
"I'm sorry, bro. I just..."
"Ya, I know. Om 'kan yang pesen gitu sama loe? Santai aja kali. Gue nggak apa-apa. Gue bisa kok jaga diri gue baik-baik. Jangan khawatir, okay?"
"Okay, bro."

***

"Love you, babe."
"Love you unlimited! Good night! See you tomorrow!"
"Too, haha. Sweet dreams."
"Jangan lupa mimpiin aku ya. Biar mimpi kamu jadi lebih indah."

"Nggak perlu mimpi, kamu dan aku akan menjadi satu selamanya. Sampai maut memisahkan kita."
"Wah, kamu seromantis ini ternyata. Sudah ah, good night."
"Bye, babe. Love you so much. See you tomorrow."

***

Bersambung

Melepaskan Yang Terlalu Berharga (New Version) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang