You Broke My Heart

40 2 0
                                    

"Loe mau lihat Renno 'kan?"

CKLEK

"He's here."

"What do you mean?"
"Dra?"
"Renn!" Ujarnya sambil berlari untuk memeluk Renno.

Namun, Renno menghentikannya.

"Lex! Maksud loe apa? Loe..."
"Gue minta maaf, Renn. Gue terpaksa, karena gue nggak mau lihat adik gue terus menerus bersedih seperti ini."
"Loe janji sama gue, loe nggak bakal bawa Alexandra kesini. Tapi, apa buktinya!"
"Apa aku nggak boleh temuin pacar aku sendiri? Apa hak kamu untuk larang aku kesini?"
"Karena aku nggak mau kamu ada disini."
"Selama satu bulan penuh, aku cariin kamu. Aku yang berharap kamu kembali malah ingin pergi dari hidupku. Aku cariin kamu dengan harapan kamu akan menerimaku kembali. Tapi, aku salah. Kamu hanya ingin sendiri. Tanpa memikirkan aku yang mencintaimu sedikitpun."

"Pergi! Pergi! Pergi! Aku nggak mau lihat muka kamu ada disini! Just go!"
"But..."
"PERGI!"
"Aku nggak mau, Renn!"
"Okay, lihat ini! Ini foto perempuan yang sekarang aku cintai. Bukan kamu! Jadi, pergi!" Ujarnya sambil menunjukkan sebuah foto yang berisi dirinya dan seseorang.
"Ini nggak mungkin. Kamu pasti bohong 'kan? Kamu nggak mungkin lakuin ini!"
"Terserah kalau kamu nggak percaya, yang jelas dia lebih segalanya daripada kamu!"
"You're mean. You break my heart. I hate you!" Ujarnya sambil meninggalkan Renno dengan segala rasa kecewa.

"Renn..."
"Pergi! Gue kecewa sama loe! Loe memang nggak pernah bisa menepati janji. Gue kecewa sama diri gue sendiri, karena sudah berharap pada orang yang salah."
"Okay, Renn. Gue minta maaf."

***

Alexandra menangis sejadi-jadinya. Ia menggenggam bingkai foto yang terdapat foto dirinya dan Renno, satu tahun yang lalu. Saat itu, mereka sangat berbahagia.

"Renn, kenapa kisah cinta kita harus seperti ini? Kenapa kamu mengakhirinya dengan sesakit ini? Kenapa kamu berjanji kalau tidak bisa menepatinya? Buat apa, Renn? Buat apa!" Ujarnya sambil terisak.

"Renn, please."
"Nggak ada lagi yang bisa dilanjutkan atau dipertahankan, semuanya sudah berakhir. Nggak ada lagi kata 'kita' sekarang. Buat apa kita bertahan dan saling memperjuangkan kalau itu akan menjadi perjuangan yang sia-sia? It's over, Dra. Kita putus."
"Nggak, Renn. Pernikahan kita tinggal  2 minggu lagi dan kamu mau mengakhirnya begitu saja?"
"Nggak, Renn."
"Udahlah! Kamu pergi darisini! Pergi! Aku udah punya perempuan lain yang jauh lebih baik dari kamu! I hate you somuch!"

Alexandra menangis sejadi-jadinya. Ia melempar foto itu dan foto itupun pecah.

"Kamu jahat, Renn! Kamu jahat!"

***

"So, kondisinya masih sama. Apa belum ada perubahan?"
"Nggak tahu, Renn. Gue sudah putus asa dengan semuanya. Dia harus segera mendapatkan donornya. Kalau tidak...."
"Kita harus tetap optimis. Reynald pasti sembuh. Aku akan jamin itu semua."
"Makasih, Renn."

***

"Dra, gue harap loe maklumin Renno."
"Maklumi kalau dia hancurin perasaan gue? Dia menghilang sebulan penuh, gue cari, dan pas ketemu dengan mudahnya dia menghancurkan harapan gue selama ini! Mikir apa loe?"
"Dia punya alasan untuk itu. Dia nggak mungkin hancurin perasaan loe, kalau dia aja nggak terima saat orang menyakiti loe. Loe harus tau itu, Dra."
"Gue benci sama dia!"
"Jangan benci sama Renno! Loe harusnya terus perjuangin dia! Bukan malah nyerah dan benci sama dia kayak gini!"
"Apalagi yang mau diperjuangkan? Semuanya udah berakhir. Aku benar-benar nggak nyangka kalau Renno akan sekejam ini. Aku salah jatuh cinta padanya!"
"Trust me, he have a reason. Loe harus tau apa alasannya itu. Gue nggak mau, loe malah kecewa suatu saat nanti karena loe nggak tahu apa alasan dia yang sebenarnya."
"I don't care!"

***

Bersambung

Melepaskan Yang Terlalu Berharga (New Version) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang