It's gonna work?

43 3 0
                                    

"Renn. Kamu harus melakukan ini."
"Apa nggak ada cara lain?"
"Nggak ada, Renn. No other choices."
"Om..."

"Renn, pikirkan orang-orang yang sampai detik ini menyayangimu tanpa henti. Termasuk orang yang sedang berbicara dihadapanmu."
"Aku akan pikirkan terlebih dahulu. Apalagi soal resikonya, om."
"Okay. Tapi, jangan terlalu lama. Ini harus sesegera mungkin dilakukan."
"Iya, om."

***

"Hei, babe."
"Hei." Ujar Alexandra memeluk Renno.
"Jadi, apa yang mau kita bicarakan hari ini?"
"Soal pernikahan kita, apalagi?"
"Kalau kita gagal menikah, kamu akan benci aku nggak?"
"Ya, kalau kamu selingkuh."
"Kalau alasannya lain?"
"Renn, listen to me. Rencana kita nggak akan gagal lagi. It's gonna work. Trust me. What's wrong with you? Wait. Kamu ngomong ini karena apa? Kamu sakit atau..."

"Nggak, sayang. Ini cuma seandainya saja."
"Kamu nggak akan ninggalin aku 'kan? Kejadian satu tahun lalu nggak akan pernah terjadi lagi?"
"Ya, nggak lah. Calm down. I never leave you, okay? I will stay with you, babe."
"Okay. Love you."
"Love you more." Ujarnya sambil tersenyum.

"Maafin aku, Dra. Aku harus bohong soal ini. Aku takut, kamu nggak sanggup menerima kenyataan. Sama sepertiku."

"Renn? Kamu kenapa?"
"Hah? Nggak kok. Aku baik-baik saja."
"Kamu mau pesen apa? Seperti biasa?"
"Ya, you know me."
"Of course, I'm your girlfriend and I know you. I know you when you lying to me."
"Wha—t do you mean? You..."
"I'm just kidding. Santai aja kali."

***

"Thur, kayaknya udah lama banget kita nggak kayak gini."
"Dinner romantis?"
"Bukan. Bisa punya waktu berdua lagi. Ya, like this."
"Babe, I know what do you feel. Sorry, kalau aku jarang punya waktu berdua sama kamu. Aku sibuk ngurusin kakak aku yang sikapnya mulai berubah. Apalagi kemarin dia sakit sampai pendarahan. Aku terlalu fokus sampe aku lupa, kalau kamu juga butuh aku. I'm..."
"Hei. Listen to me. It's okay. Nggak apa-apa kamu lupa sama aku karena keluarga kamu, yang penting kamu nggak lupa sama aku karena perempuan lain. Kalau kamu lebih pentingin keluarga kamu, itu artinya kamu care sama mereka. Perduli dan sayang sama mereka lebih dari apapun. Keluarga lebih penting dari apapun. Kamu cuma punya satu kakak dan satu adik. Mereka berhak untuk mendapatkan yang terbaik. Jadi, nggak usah merasa bersalah. Okay?"

"Okay. Thanks, babe. Aku nggak cuma punya Kak Renno dan Lexy. Sekarang, aku sudah punya kamu dan secepatnya kita akan menikah."
"Ya, tapi pentingin keluarga kamu dulu ya. Jangan seperti satu tahun yang lalu."
"Iya, sayang."

Agatha pun tersenyum.

***

Bersambung

Melepaskan Yang Terlalu Berharga (New Version) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang