~Part 05~

1K 45 10
                                    

Setelah pintu gudang terbuka, Fatim membawa dan mengangkat Muntaz ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Fatim menidurkan Muntaz di kasurnya.
Fatim : "Muntaz, bangun, Kakak sayang sama kamu." (Mengelus kepala Muntaz)

Tiba-tiba saja tangan Muntaz bergerak dan perlahan-lahan mata Muntaz terbuka.
Muntaz : "Kak...Fatim..."
Fatim : "Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga."
Muntaz : "Iya, Kak."
Fatim : "Taz, Kakak mau nanya. Tapi, kamu jawab yang jujur ya."
Muntaz : "Iya, Kak. Kakak mau nanya apa?"
Fatim : "Apa bener kamu yang ngacak-ngacak kamar Bang Fateh?"
Muntaz : "Enggak, Kak. Justru Muntaz ngeberesin kamar Bang Fateh."
Fatim : "Oh, gitu ya."
Muntaz : "Emangnya kenapa, Kak?"
Fatim : "Gak kenapa-napa kok, Taz. Yaudah, Kakak mau ngambil pakaian kamu dulu. Baju kamu kan basah."
Muntaz : "Gak usah, Kak. Muntaz bisa ngambil sendiri."
Fatim : "Udah, gak apa-apa biar Kakak aja yang ngambil."
Muntaz : "Yaudah deh." (Pasrah)

Fatim pun keluar dari kamarnya untuk mengambil pakaian Muntaz.
Fatim : "Apa jangan-jangan, Fateh yang ngacak-ngacak kamarnya sendiri?" (Dalam hati)

Setelah mengambil pakaian Muntaz. Fatim pun kembali ke kamarnya untuk memberikan pakaian Muntaz.
Fatim : "Nih, pakainya! Kamu ganti di kamar mandi Kak Fatim aja ya."
Muntaz : "Ok, Kak."
Fatim : "Kakak mau ke dapur dulu, mau ngambil makan buat kamu."
Muntaz : "Gak usah, Kak. Nanti Muntaz ambil sendiri."
Fatim : "Udah, biar Kakak aja. Kan, kamu lagi sakit."
Muntaz : "Iya, deh, Kak." (Pasrah)

Muntaz pun masuk ke kamar mandi yang ada di kamar Fatim, untuk mengganti pakaiannya yang basah. Sementara itu, Fatim mengambil makan, segelas air putih, dan obat penurun panas. Saat ingin mengambil semua itu Fatim bertemu dengan Uminya.
Umi : "Itu makan, minum, sama obat buat siapa?"
Fatim : "I...ini, buat Fatim, Mi." (Gugup dan berbohong)
Umi : "Emangnya kamu sakit, Tim?"
Fatim : "I...iya, semalem Fatim gak enak badan." (Gugup dan berbohong)
Umi : "Oh, yaudah. Kamu istirahat ya, jangan terlalu capek."
Fatim : "Iya, Mi. Maafin Fatim, Mi. Fatim, terpaksa berbohong sama Umi." (Dalam hati)

Fatim pun kembali ke kamarnya. Ia melihat Muntaz sedang melihat keluar jendela.

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang