~Part 42~

523 25 12
                                    

Fatim : "Umi, Muntaz pingsan beneran!" (Membentak)
Umi : "Halah, palingan cuma akting!" (Membentak)
Fatim : "Umi jahat!" (Membentak)

Fatim pun langsung mengangkat Muntaz dan menidurkan Muntaz di ranjang yang kosong yang berada di UGD. Lalu, ia pergi memanggil Dokter.

Sesampainya di ruang Dokter, Fatim pun mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok...tok...tok...
Dokter : "Silahkan masuk!"

Fatim pun langsung masuk ke ruangan tersebut.
Dokter : "Ada apa, dek?"
Fatim : "Dok, tolong adik saya! Adik saya pingsan!"
Dokter : "Baik, saya akan segera ke sana sekarang."
Fatim : "Baik, Dok."

Dokter pun datang ke ruangan Muntaz dan memeriksa Muntaz.
Dokter : "Dek, bisa keluar dulu sebentar?"
Fatim : "Baik, Dok."

Fatim pun keluar dan duduk di kursi yang tidak jauh dari ruangan tersebut. Ia sangat khawatir sekali dengan Muntaz.

Beberapa menit kemudian, dokter pun keluar.
Fatim : "Bagaimana keadaan adik saya, Dok?"
Dokter : "Penyakitnya semakin parah kini sudah mencapai stadium 3 dan harus segera di operasi. Jika tidak maka akan membahayakan nyawanya."
Fatim : "Baik, Dok. Tapi beri saya waktu untuk membayar biaya operasinya."
Dokter : "Baik, Dek. Kalau begitu saya permisi dulu."
Fatim : "Iya, Dok."

Fatim pun masuk ke ruangan Muntaz. Ia mendekati Muntaz dan mengelus-elus kepalanya.
Fatim : "Taz, kamu yang kuat ya! Kakak bakalan cari cara buat bayar semua biaya operasi kamu." (Tersenyum)

Tak lama kemudian Fatim pun tertidur di sebelah Muntaz.

Di ruangan Fateh....
Umi : "Fateh, sadar nak." (Menangis)
Abi : "Sabar ya, Mi. Fateh pasti sadar kok." (Menenangkan Umi)
Umi : "Iya, Bi." (Menghapus air matanya)

Beberapa menit kemudian Fateh pun sadar. Perlahan-lahan ia membuka matanya. Yang awalnya penglihatannya buram menjadi jelas. Lalu ia pun memanggil-manggil Muntaz.
Fateh : "Mu...Muntaz..."
Umi : "Alhamdulillah akhirnya kamu sadar, Teh. Ngapain kamu nyebut-nyebut nama anak pembawa sial itu?!" (Sinis)
Fateh : "U...Umi...A...Abi... Muntaz mana? Fateh mau ketemu sama Muntaz."
Abi : "Abi gak bakalan ngizinin kamu ketemu sama anak pembawa sial itu!" (Membentak)
Fateh : "Tapi, Fateh mau ketemu sama Muntaz."
Umi : "Enggak, Teh! Dia udah bikin kamu celaka!" (Membentak)

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang