~Part 12~

899 43 14
                                    

Muntaz pun langsung pergi dari ruang ICU. Ia pulang ke rumah untuk mengambil barang-barang yang menurutnya penting. Sebelum ia pergi dari rumah ia menulis surat untuk Fatim. Sementara itu Umi, Abi, dan Fateh masih terdiam, mereka tak berbicara sepatah kata pun. Karena perkataan Muntaz tadi. Sekarang Muntaz sudah berada di depan rumahnya. Ia menatap rumahnya, ia sebenarnya tidak mau meninggalkan rumahnya. Akan tetapi, ia terpaksa melakukan ini. Karena ini demi kebahagiaan keluarganya.
Muntaz : "Selamat tinggal, Umi, Abi, Bang Fateh, dan Kak Fatim. Muntaz sayang kalian." (Tersenyum)

Muntaz pun langsung pergi meninggalkan rumahnya. Ia terus berjalan tanpa tujuan. Sekarang ia tak tahu harus tinggal dimana. Sementara itu, Fatim belum juga sadarkan diri. Itu membuat khawatir Umi, Abi, dan Fateh. Fateh pun memegang tangan Fatim. Ia berharap Fatim sadar.
Fateh : "Kak, bangun! Jangan tidur terus! Ayo, bangun!"
Umi : "Fateh, kita tunggu Kak Fatim sadar ya."
Fateh : "Iya, Mi."

Tiba-tiba saja tangan Fatim bergerak. Dan perlahan-lahan mata Fatim terbuka.
Fatim : "Mu...Muntaz..."
Fateh : "Alhamdulillah, Kak Fatim udah sadar!"
Umi & Abi : "Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga, Tim!"
Fatim : "Iya, Umi, Fatim ada dimana? Muntaz mana? Fatim mau ketemu sama dia."
Umi : "Sekarang kamu ada di rumah sakit, nak."
Fatim : "Oh, Muntaz mana, Mi? Kok cuma kalian bertiga doang?"
Umi : "Fatim! Kamu jangan tanya tentang anak itu!"
Fatim : "Tapi, Mi, dia kan adik Fatim juga. Jadi Fatim berhak nanyain Muntaz. Umi, plis, jawab Muntaz ada dimana?"
Umi : "Dia udah pergi dari rumah! Dan dia gak bakalan balik lagi ke rumah kita!"
Fatim : "A...apa, Mi?! Muntaz pergi dari rumah?!"
Umi : "Iya, dia pergi sendiri dari rumah!"
Fatim : "Kenapa gak kalian cegah sih? Dia itu masih kecil! Bahaya kalau dia keluar rumah sendirian! Pokoknya sekarang Fatim mau cari Muntaz!"

Fatim pun berusaha untuk turun dari tempat tidurnya. Akan tetapi usahanya sia-sia, ia tidak bisa berdiri. Meskipun ia telah berusaha sekuat tenaga.
Fatim : "Kenapa kaki Fatim susah digerakin?"
Fateh : "Kak, Kakak lumpuh." (Menangis)
Fatim : "A...apa?! Lumpuh?!"
Fateh : "Iya, Kak." (Menangis)

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang