~Part 34~

733 43 8
                                    

Muntaz : "Iya, Kak, Bang. Makasih buat support-nya."
FatFat : "Sama-sama, Taz." (Tersenyum)
Muntaz : "Tapi, siapa yang bayar pengobatan Muntaz? Umi sama Abi pasti gak mau." (Sedih)
Fateh : "Kita yang bakalan bayar pengobatan kamu, Taz."
Fatim : "Iya, Taz. Jadi, kamu gak usah khawatir."
Muntaz : "Gak usah, Kak, Bang. Biar Muntaz aja yang bayar pengobatan Muntaz, pake uang tabungan Muntaz."
Fatim : "Gak, Taz. Kita udah sepakat buat bayar pengobatan kamu."
Fateh : "Iya, Taz."
Muntaz : "Tapi, Kak, Bang, Muntaz gak mau ngerepotin kalian."
Fateh : "Gak, Taz. Kamu gak ngerepotin sama sekali."
Fatim : "Plis, Taz, jangan nolak bantuan dari kita."
Muntaz : "Mmm...yaudah deh." (Pasrah)
Fateh : "Nah, gitu dong, Taz."
Muntaz : "Kak, Bang, Muntaz udah boleh pulang belum? Muntaz bosen disini terus."
Fatim : "Sebentar ya, Kakak tanya dulu. Teh, kamu jagain Muntaz ya."
Fateh : "Iya, Kak."

Fatim pun pergi ke ruangan Dokter. Sesampainya di depan ruangan Dokter, Fatim pun mengetuk pintu tersebut.
Tok...tok...tok...
Fatim : "Permisi! Dok, apakah adik saya yang bernama Muntaz sudah boleh pulang?"
Dokter : "Pasien sudah diperbolehkan pulang. Akan tetapi, pasien tidak boleh terlalu kecapean. Dan besok dia harus melakukan kemoterapi."
Fatim : "Baik, Dok. Kalau begitu saya permisi dulu."
Dokter : "Iya."

Fatim pun kembali ke ruangan Muntaz.
Muntaz : "Gimana, Kak? Muntaz udah boleh pulang kan?"
Fatim : "Iya, kamu udah boleh pulang, Taz."
Fateh : "Yaudah, kalau gitu kita pulang sekarang."
TimMun : "Ayo!"

Mereka pun pergi keluar rumah sakit dan memanggil taksi. Setelah mendapatkan taksi, mereka pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Fateh pun menekan bel.
Ting...tong...
FatFatMun : "Assalamu'alaikum!"
Umi : "Wa'alaikum salam! Sebentar!"

Umi pun berjalan ke arah pintu dan membuka pintu tersebut.
Umi : "Darimana aja kalian?"
Fateh : "Kita habis nganterin Muntaz ke rumah sakit, Mi."
Umi : "Ngapain bawa anak pembawa sial itu ke rumah sakit? Bukannya dia sehat-sehat aja? Sakit juga paling pura-pura." (Ketus)
Fatim : "Umi gak inget? Tadi kan Muntaz pingsan."
Umi : "Paling cuma pura-pura biar diperhatiin." (Ketus)
Fateh : "Umi, Muntaz itu sakit beneran, bukan pura-pura!..."

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang