Muntaz : "Iya, Kak, Bang. Makasih buat support-nya."
FatFat : "Sama-sama, Taz." (Tersenyum)
Muntaz : "Tapi, siapa yang bayar pengobatan Muntaz? Umi sama Abi pasti gak mau." (Sedih)
Fateh : "Kita yang bakalan bayar pengobatan kamu, Taz."
Fatim : "Iya, Taz. Jadi, kamu gak usah khawatir."
Muntaz : "Gak usah, Kak, Bang. Biar Muntaz aja yang bayar pengobatan Muntaz, pake uang tabungan Muntaz."
Fatim : "Gak, Taz. Kita udah sepakat buat bayar pengobatan kamu."
Fateh : "Iya, Taz."
Muntaz : "Tapi, Kak, Bang, Muntaz gak mau ngerepotin kalian."
Fateh : "Gak, Taz. Kamu gak ngerepotin sama sekali."
Fatim : "Plis, Taz, jangan nolak bantuan dari kita."
Muntaz : "Mmm...yaudah deh." (Pasrah)
Fateh : "Nah, gitu dong, Taz."
Muntaz : "Kak, Bang, Muntaz udah boleh pulang belum? Muntaz bosen disini terus."
Fatim : "Sebentar ya, Kakak tanya dulu. Teh, kamu jagain Muntaz ya."
Fateh : "Iya, Kak."Fatim pun pergi ke ruangan Dokter. Sesampainya di depan ruangan Dokter, Fatim pun mengetuk pintu tersebut.
Tok...tok...tok...
Fatim : "Permisi! Dok, apakah adik saya yang bernama Muntaz sudah boleh pulang?"
Dokter : "Pasien sudah diperbolehkan pulang. Akan tetapi, pasien tidak boleh terlalu kecapean. Dan besok dia harus melakukan kemoterapi."
Fatim : "Baik, Dok. Kalau begitu saya permisi dulu."
Dokter : "Iya."Fatim pun kembali ke ruangan Muntaz.
Muntaz : "Gimana, Kak? Muntaz udah boleh pulang kan?"
Fatim : "Iya, kamu udah boleh pulang, Taz."
Fateh : "Yaudah, kalau gitu kita pulang sekarang."
TimMun : "Ayo!"Mereka pun pergi keluar rumah sakit dan memanggil taksi. Setelah mendapatkan taksi, mereka pun pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Fateh pun menekan bel.
Ting...tong...
FatFatMun : "Assalamu'alaikum!"
Umi : "Wa'alaikum salam! Sebentar!"Umi pun berjalan ke arah pintu dan membuka pintu tersebut.
Umi : "Darimana aja kalian?"
Fateh : "Kita habis nganterin Muntaz ke rumah sakit, Mi."
Umi : "Ngapain bawa anak pembawa sial itu ke rumah sakit? Bukannya dia sehat-sehat aja? Sakit juga paling pura-pura." (Ketus)
Fatim : "Umi gak inget? Tadi kan Muntaz pingsan."
Umi : "Paling cuma pura-pura biar diperhatiin." (Ketus)
Fateh : "Umi, Muntaz itu sakit beneran, bukan pura-pura!..."
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong?✔️
Fanfiction[ COMPLETE ] Prolog Apa salahku sehingga mereka membenciku? Mengapa semua membenciku? Mengapa hanya Kak Fatim saja yang sayang padaku? Mengapa aku selalu disiksa? Apakah aku ini anak pungut? Atau aku anak pembawa sial? Atau gara-gara kejadian 2 ta...