~Part 46~

552 25 2
                                    

Fateh : "Minta maafnya ke Muntaz! Bukan ke Fateh! Muntaz yang selalu disiksa sama kalian! Lebih baik sekarang kalian pergi! Fateh gak mau liat kalian!"
Abi : "Umi, sebaiknya kita turutin apa yang Fateh mau. Ayo, kita keluar dulu!"
Umi : "Gak, Bi. Umi mau di sini sama Muntaz."
Fateh : "Pas Muntaz masih hidup kalian siksa! Giliran udah pergi kalian sayang-sayang! Apa sih mau kalian?!"
Umi : "Iya, Teh. Maafin Umi ya."
Fateh : "Mendingan sekarang kalian keluar!"
Umi : "Iya, Teh."

Umi pun keluar dari ruangan Muntaz.
Dokter : "Dek, apakah kalian boleh keluar dulu?"
Fatim : "Baik, Dok. Ayo, Teh, keluar dulu!"
Fateh : "Gak! Fateh mau di sini sama Muntaz!"
Fatim : "Fateh, ayo, keluar dulu! Dokternya mau ngurusin jenazahnya Muntaz."
Fateh : "Gak! Muntaz belum meninggal! Hiks...hiks...hiks..."
Fatim : "Tapi, Teh, Muntaz udah meninggal. Kamu ikhlasin aja ya, sekarang kamu keluar dulu ya."
Fateh : "Gak mau, kak..." (Menangis)
Fatim : "Ayo, teh! Dokternya kasian nungguin dari tadi." (Menarik tangan Fateh)
Fateh : "Gak, Kak! Fateh mau disini!"
Fatim : "Ayo, Teh!"

Fatim pun menarik tangan Fateh. Sampai akhirnya Fateh melepaskan tangan Muntaz yang ia pegang. Fatim pun berhasil membawa Fateh keluar ruangan dan mengajak duduk Fateh. Sambil menenangkan Fateh.
Fateh : "Muntaz!!!!" (Berteriak sekencang-kencangnya)
Fatim : "Fateh, kamu harus ikhlasin Muntaz. Kalo kamu sedih terus pasti Muntaz juga sedih di sana. Fateh mau kan Muntaz bahagia?"
Fateh : "Mau, Kak."
Fatim : "Nah, kalo gitu, kamu jangan sedih terus. Kamu harus kuat, Teh. Kakak juga sedih Muntaz pergi ninggalin kita duluan."
Fateh : "Iya, Kak."

Fatim menenangkan Fateh sambil memeluknya dan mengelus-elus kepalanya.

Tiba-tiba saja hp Fatim berbunyi.
Kring...kring...kring...
Fatim : "Bentar ya, Teh. Kakak mau ngangkat telepon dulu."
Fateh : "Iya, Kak."

Fatim pun mengangkat telepon tersebut.
Call on
Fatim : "Halo, assalamu'alaikum! Kenapa, Sal?"

Saleha : "Halo, wa'alaikum salam! Tim, gimana keadaan Fateh? Dia udah baikan?"

Fatim : "Alhamdulillah, Fateh udah baikan."

Saleha : "Oh, alhamdulillah kalo udah baikan. Sekarang kamu di situ sama siapa aja?"

Fatim : "Sama Fateh, Umi, Abi. Emangnya kenapa?"

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang