~Part 17~

858 43 14
                                    

Fatim : "Mi, Umi jangan gitu! Ini anak kandung Umi juga! Fatim sengaja ngajak dia pulang! Karena dia itu masih kecil!"
Umi : "Gak peduli! Dia itu bukan anak kandung Umi!" (Mendorong Muntaz hingga terjatuh)
Muntaz : "Awww...sakit..."
Fatim : "Muntaz, kamu gak apa-apa?"
Muntaz : "Gak apa-apa kok, Kak."
Fatim : "Sini Kakak bantuin!"
Muntaz : "Gak usah, Kak. Muntaz bisa bangun sendiri kok."
Fateh : "Halah, gak usah sok mandiri deh!"
Umi : "Muntaz! Sekarang juga kamu ikut Umi!"
Muntaz : "I...iya, Mi."
Fatim : "Umi! Muntaz mau dibawa kemana, Mi?!"
Umi : "Kamu gak perlu tau!"
Fateh : "Rasain tuh, Taz!"
Fatim : "Fateh! Kamu kenapa sih?! Semenjak kamu kecelakaan kamu jadi benci sama Muntaz?! Emang Muntaz salah apa sama kamu?! Dia kan gak salah apa-apa!"
Fateh : "Jelas-jelas dia salah, masih aja dibelain! Dia itu udah nyelakain aku sama Kak Fatim!"
Fatim : "Itu bukan salah Muntaz, Teh! Itu takdir!"
Fateh : "Udah lah, terserah Kakak!" (Pergi)

Fatim pun bergegas mencari Muntaz. Ia mencari Muntaz di kamarnya.
Fatim : "Taz, kamu dimana?"
Muntaz : "Kak, Muntaz ada di lemari."
Fatim : "Astaghfirullah! Muntaz bertahan ya. Kakak mau buka pintunya."
Muntaz : "Iya, Kak."

Saat Fatim berusaha membuka pintu lemari. Muntaz pingsan, karena kehabisan oksigen. Tak lama kemudian, pintu lemari pun terbuka. Fatim sangat terkejut melihat Muntaz pingsan.
Fatim : "Astaghfirullah! Muntaz?! Taz, bertahan ya. Kakak akan bawa kamu ke rumah sakit."

Fatim pun berusaha untuk mengangkat Muntaz. Ia sedikit kesusahan untuk mengangkat Muntaz. Karena ia menggunakan kursi roda. Tak lama kemudian, Muntaz pun berhasil di angkat. Fatim pun langsung mencegah taksi yang lewat.
Fatim : "Taksi!"

Mobil taksi pun berhenti, supir taksi pun keluar dari taksinya untuk membantu Fatim naik ke mobil.
Supir : "Saya, bantu ya, Dek."
Fatim : "Iya, Pak. Terima kasih."
Supir : "Sama-sama."
Fatim : "Pak, ke rumah sakit ya."
Supir : "Iya."

Taksi pun menuju ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Muntaz langsung dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa. Sementara itu, Fatim menunggu di luar ruangan. Ia sangat khawatir dengan kondisi Muntaz. Tak lama kemudian, Dokter pun keluar dari ruangan.

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang