~Part 14~

889 39 12
                                    

Muntaz : "Bang! Tangkap!"
Fateh : "Yah, bolanya ke tengah jalan deh. Abang ambil dulu bolanya ya."
Muntaz : "Iya, Bang. Hati-hati ya!"
Fateh : "Iya, Taz."

Saat Fateh sedang mengambil bola. Tiba-tiba saja ada mobil yang melaju sangat kencang. Muntaz yang melihat Abangnya ingin tertabrak mobil, langsung berteriak sekencang-kencangnya. Dan berlari ke arah Abangnya untuk menolongnya. Akan tetapi, ia tidak sempat untuk menolong Abangnya.
Muntaz : "Bang! Awas! Ada mobil!"

Usahanya sia-sia, Fateh sudah tertabrak oleh mobil tersebut. Pengendara mobil tersebut langsung kabur begitu saja. Muntaz pun langsung menghampiri Fateh.
Muntaz : "Bang Fateh! Bang, ayo, bangun, Bang! Jangan tinggalin Muntaz!" (Menangis)

Saat itu Fatim ingin pergi ke taman juga. Dan ia melihat Fateh yang tergeletak dan berlumuran darah di pangkuan Muntaz. Fatim pun menghampiri mereka.
Fatim : "Muntaz, Bang Fateh kenapa?"
Muntaz : "Kak, Bang fateh kecelakaan." (Menangis)
Fatim : "Beneran?"
Muntaz : "Iya, Kak."
Fatim : "Kalau gitu, ayo, kita bawa Bang Fateh ke rumah sakit!"
Muntaz : "Ayo, Kak!"

Mereka pun membawa Fateh ke rumah sakit, menggunakan taksi. Sesampainya di rumah sakit, Fateh langsung dibawa ke UGD. Sementara itu, Fatim dan Muntaz menunggu di depan UGD.
Fatim : "Taz, sekarang coba kamu ceritain kejadiannya."
Muntaz : "Iya, Kak."

Muntaz pun menceritakan kejadian yang ia alami tadi.
Muntaz : "Ini semua salah Muntaz, Kak. Kalau tadi Muntaz gak ngajak Bang Fateh main bola. Pasti bang Fateh gak kenapa-napa."
Fatim : "Muntaz, kamu gak boleh ngomong gitu. Ini takdir, jadi kamu jangan nyalahin diri kamu sendiri."
Muntaz : "Iya, Kak."
Fatim : "Kalau gitu Kakak telepon Umi sama Abi dulu ya."
Muntaz : "Iya, Kak."

Fatim pun menelepon Umi dan Abi. Tak lama kemudian, Umi dan Abi pun datang.
Umi : "Fatim, gimana keadaan Fateh?"
Fatim : "Belum tau, Mi. Dokternya belum keluar."
Umi : "Oh."

Tak lama kemudian, Dokter pun keluar dari ruangan. Ia meminta Umi dan Abi untuk pergi ke ruangannya. Tak lama kemudian, Umi dan Abi pun kembali ke tempat Fatim dan Muntaz berada. Lalu Umi, Abi, Fatim, dan Muntaz menjenguk Muntaz. Di dalam ruangan Muntaz dimarahi oleh Uminya.

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang