~Part 06~

1K 45 11
                                    

Ia sedang melihat anak-anak seusianya berangkat ke sekolah diantar oleh orang tuanya. Ya, selama ini Muntaz tidak pernah diantar oleh orang tuanya ke sekolah. Karena orang tuanya membenci dia dari lahir. Umi dan Abi terpaksa menyekolahkan Muntaz. Dan Muntaz juga rindu dengan sahabatnya yang bernama Naufal. Ia adalah satu-satunya sahabat Muntaz yang setia menemani Muntaz. Kini, ia sangat ingin sekolah. Karena saat ini sekolahnya sedang libur. Dikarenakan sedang ada USBN.
Fatim : "Muntaz, kamu lagi liat apa?"
Muntaz : "Kak, kapan Muntaz bisa dianter ke sekolah sama Umi dan Abi? Muntaz pingin banget diantar ke sekolah sama mereka." (Sedih)
Fatim : "Suatu saat nanti pasti kamu bakalan diantar ke sekolah sama Umi dan Abi kok. Jadi, kamu jangan sedih ya. Kan Kakak selalu nganterin kamu ke sekolah." (Tersenyum)
Muntaz : "Iya, Kak." (Tersenyum)
Fatim : "Yaudah, sekarang kamu makan dulu makanannya ya. Habis itu minum obat. Kakak suapin ya, kali ini jangan nolak lagi."
Muntaz : "Iya, Kak."

Muntaz pun makan dengan lahap. Karena ia sangat kelaparan sekali. Dalam waktu beberapa menit, nasi yang berbeda di piring pun habis.
Fatim : "Alhamdulillah, akhirnya habis juga. Nih, kamu minum obatnya!"
Muntaz : "Ok, Kak."

Selesai meminum obat Muntaz pun beristirahat. Sementara itu, Fatim pergi ke dapur untuk menyimpan dan mencuci piring. Saat Fatim berada di dapur Fateh tiba-tiba datang ke kamar Fatim. Karena ia ingin balas dendam kepada Muntaz.
Fateh : "Hey! Anak malas! Ayo, bangun! Jangan tidur terus!" (Menarik Muntaz)
Muntaz : "A...ada apa, Bang?" (Ketakutan)
Fateh : "Sini ikut Abang!" (Menarik Muntaz)
Muntaz : "Bang, Muntaz mau dibawa kemana?"
Fateh : "Ayo, ikut aja!" (Menarik Muntaz)

Fateh pun membawa Muntaz ke kamar mandi.
Fateh : "Ayo, masuk!" (Mendorong Muntaz ke dalam kamar mandi sampai terjatuh)
Muntaz : "Bang, Muntaz mau diapain lagi?"
Fateh : "Udah, diem aja kamu!" (Mengambil air)
Muntaz : "Bang, jangan siram Muntaz."
Fateh : "Rasain nih!"

Fateh pun menyiramkan air ke Muntaz sampai berkali-kali. Setelah ia menyirami Muntaz, Fateh langsung mengunci Muntaz di dalam kamar mandi.
Fateh : "Rasain tuh, basah semua!" (Tertawa)
Muntaz : "Bang, ampun, Bang." (Memohon)

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang