~Part 35~

754 40 10
                                    

Fateh : "Umi, Muntaz itu sakit beneran, bukan pura-pura! Asal Umi tau ya! Dia itu punya..."

Perkataan Fateh terpotong karena Muntaz memanggilnya.
Muntaz : "Bang."

Muntaz pun menggelengkan kepalanya, tanda penyakitnya itu tidak boleh diberitahukan kepada siapapun, hanya ia dan saudaranya yang boleh tahu.
Fateh : "Tapi, Taz..."

Lagi-lagi perkataan Fateh terpotong oleh Muntaz.
Muntaz : "Jangan, Bang."
Fateh : "Mmm...oke." (Pasrah)
Umi : "Punya apa, Teh? Cepat jawab!"
Fateh : "Mmm..."
Umi : "Udah lah! Buang-buang waktu aja!" (Pergi)
Fatim : "Fateh, Muntaz, ayo, masuk ke dalam! Udah mau magrib nih."
FatMun : "Iya, Kak."

Mereka pun memasuki rumah. Fatim dan Fateh mengantarkan Muntaz ke kamarnya. Setelah mengantarkan Muntaz, Fatim langsung kembali ke kamarnya dan membuat makanan untuk Muntaz. Sementara itu, Fateh menemani Muntaz di kamarnya.
Fateh : "Taz, Abang mau tanya. Kenapa penyakit kamu gak boleh dikasih tau ke Umi atau siapapun?"
Muntaz : "Muntaz gak mau orang yang tau penyakit yang Muntaz punya ini sedih. Apalagi dikasih tau ke Umi sama Abi, pasti mereka bilang Muntaz bohong."
Fateh : "Tapi, Taz, bisa jadi Umi dan Abi percaya sama kamu. Kalau kamu itu gak bohong. Apalagi ini penyakit yang serius, Taz."
Muntaz : "Muntaz juga berpikir kayak gitu. Tapi, itu semua gak mungkin terjadi, Bang."
Fateh : "Taz, kamu harus optimis dulu! Jangan pesimis!"
Muntaz : "Muntaz tau, Bang. Tapi, biarin ini jadi rahasia, cuma Kak Fatim dan Bang Fateh aja yang tau."
Fateh : "Mmm...oke, kalau itu mau kamu." (Pasrah)

Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar Muntaz.
Tok...tok...tok...
Fatim : "Taz, ini Kak Fatim."
Muntaz : "Masuk aja, Kak. Pintunya gak dikunci."
Fatim : "Oke."

Fatim pun memasuki kamar Muntaz. Ia membawa semangkuk bubur, segelas air putih, dan obat.
Fatim : "Taz, kamu makan dulu ya. Habis itu minum obat. Ini buburnya, dimakan ya!" (Memberikan semangkuk bubur kepada Muntaz)
Muntaz : "Iya, Kak." (Mengambil bubur yang diberi oleh Fatim)
Fateh : "Abang suapin ya, Taz?"
Muntaz : "Gak usah, Bang. Muntaz bisa sendiri kok."
Fateh : "Taz, plis, Abang mau suapin kamu."
Muntaz : "Tapi, Bang, Muntaz gak mau ngerepotin Abang."
Fatim : "Udah, Taz..."

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang