Fatim : "Kamu bantuin Kakak ngaduk sup-nya ya."
Fateh : "Oke, Kak."Saat Muntaz ingin menyimpan minuman ke meja makan, tiba-tiba saja kepalanya terasa sangat pusing.
Muntaz : "Aduh, kepala Muntaz pusing banget nih."Ia pun pingsan dan minuman yang ia bawa pun tumpah dan gelasnya pecah.
Prang...
FatFat : "Astaghfirullah!" (Terkejut)
Fatim : "Itu kayaknya suara gelas pecah deh, Teh."
Fateh : "Iya, Kak. Apa jangan-jangan Muntaz?"
Fatim : "Ayo, kita cek!"
Fateh : "Iya, Kak."Mereka pun menuju ke arah sumber suara tersebut.
Sesampainya di sumber suara tersebut, Fatim dan Fateh terkejut ketika melihat Muntaz yang tergeletak di lantai dan banyak pecahan gelas disekitarnya.
FatFat : "Astaghfirullah! Muntaz?!"
Fateh : "Taz, bangun!"
Fatim : "Teh, mendingan sekarang kamu bawa Muntaz ke kamarnya. Kakak mau bersihin pecahan gelasnya."
Fateh : "Iya, Kak."Fateh pun membawa Muntaz ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, Fateh langsung menidurkan Muntaz di kasurnya. Lalu, ia menjaga Muntaz hingga sadar.
Fateh : "Muntaz, ayo, bangun! Kenapa bisa kayak gini sih?" (Menangis)Beberapa menit kemudian, mata Muntaz mulai terbuka.
Muntaz : "B-bang...Fateh..."
Fateh : "Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga, Taz."
Muntaz : "Iya, Bang."
Fateh : "Tadi, kamu kenapa? Kok bisa sampai pingsan gitu?"
Muntaz : "Tadi, tiba-tiba aja kepala Muntaz pusing banget. Jadinya Muntaz pingsan."
Fateh : "Seharusnya, tadi kamu istirahat. Jadinya kayak gini kan?"
Muntaz : "Iya, Bang. Muntaz minta maaf. Muntaz tau ini salah Muntaz." (Menunduk + sedih)
Fateh : "Yaudah, sekarang kamu istirahat ya."
Muntaz : "Iya, Bang."
Fateh : "Kalau gitu Abang mau bantuin Kak Fatim lagi."
Muntaz : "Iya, Bang."Fateh pun kembali ke dapur untuk membantu Fatim membereskan pecahan gelas tersebut. Sementara itu Muntaz beristirahat di kamarnya.
Keesokan harinya, seperti biasa, Fatim, Fateh, dan Muntaz bersiap-siap untuk ke sekolah. Kali ini, Fateh memutuskan untuk berangkat sekolah bersama Fatim dan Muntaz dengan berjalan kaki.
Fateh : "Abi, hari ini Fateh mau berangkat ke sekolah bareng Kak Fatim sama Muntaz ya."
Abi : "Gak, Teh. Hari ini, kamu berangkat sama Abi aja. Biarin anak pembawa sial itu sama Kakak kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong?✔️
Fanfiction[ COMPLETE ] Prolog Apa salahku sehingga mereka membenciku? Mengapa semua membenciku? Mengapa hanya Kak Fatim saja yang sayang padaku? Mengapa aku selalu disiksa? Apakah aku ini anak pungut? Atau aku anak pembawa sial? Atau gara-gara kejadian 2 ta...