~Part 32~

856 46 22
                                    

Fatim : "Taz, bangun! Jangan tinggalin Kakak! Kakak janji bakalan melindungi kamu terus." (Menangis)

Sementara itu Fateh sedang menyesali perbuatannya selama ini. Ia sekarang berada di taman.
Fateh : "Taz, maafin Abang. Selama ini Abang udah menghina kamu, nyakitin kamu, dan menyiksa kamu! Abang bener-bener menyesal, Taz! Sekarang aku merasa apa yang Muntaz rasakan setiap hari. Muntaz sering ditampar oleh Abi. Dan yang sering Muntaz rasakan, kini terjadi padaku. Sekarang aku menjadi tau apa yang Muntaz rasakan selama ini. Kenapa harus Muntaz yang sakit? Kenapa gak Fateh aja?" (Menangis)

Fateh benar-benar menyesal. Ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Ia sudah keterlaluan selama ini. Sementara itu, Fatim pergi mencari Fateh. Ia mencari Fateh ke taman. Saat sampai di taman, ia melihat Fateh sendirian dan sedang menangis. Ia pun menghampiri Fateh.
Fatim : "Fateh, kamu kenapa? Kenapa kamu nangis?"
Fateh : "Fateh nyesel, Kak! Fateh selama ini udah buat Muntaz menderita! Fateh gak bisa maafin diri Fateh sendiri, sebelum Muntaz sembuh!"
Fatim : "Fateh, sekarang kamu tenang dulu. Kamu jangan nangis lagi ya. Muntaz pasti sedih kalau ngeliat kamu nangis terus." (Menghapus air mata Fateh)
Fateh : "Iya, Kak. Tapi Muntaz bisa sembuh kan, Kak?"
Fatim : "Bisa, Muntaz bisa sembuh dari penyakitnya dengan cara kemoterapi atau mencangkok sumsum tulang belakangnya. Tapi, Kakak gak tau cara membiayai pengobatan itu. Gak mungkin kan? Kakak bilang ke Umi sama Abi? Pasti mereka gak bakalan mau nolongin Muntaz. Kamu punya saran gak, Teh?"
Fateh : "Gimana kalau Fateh pake uang tabungan Fateh selama ini buat membiayai pengobatan Muntaz?"
Fatim : "Beneran kamu mau ngasih uang tabungan kamu buat ngobatin Muntaz?"
Fateh : "Iya, Kak. Fateh cuma mau Muntaz sembuh."
Fatim : "Yaudah, kalau itu keputusan kamu. Kakak juga punya saran. Gimana kalau Kakak membiayai pengobatan penyakit leukemia Muntaz, kamu membiayai pengobatan penyakit asma Muntaz?"
Fateh : "Boleh juga. Tunggu dulu! Jadi selama ini Muntaz punya penyakit asma?!" (Terkejut)
Fatim : "Kenapa sih? Harus keceplosan?" (Dalam hati)
Fateh : "Kak! Jawab yang jujur!"
Fatim : "I...iya, Teh. Muntaz punya penyakit asma." (Sedih)

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang