Umi : "A...apa?! Fateh kritis?!"
Fatim : "I...iya, Mi."
Umi : "Kenapa Fateh bisa kritis?"
Fatim : "Fatim juga gak tau, Mi."
Umi : "Kalau gitu Umi bakalan ke sana sekarang."
Fatim : "Iya, Mi. Udah dulu ya. Assalamu'alaikum!"
Umi : "Iya, wa'alaikum salam!"
Call off
Fatim pun mematikan teleponnya. Lalu, ia pun menghampiri Muntaz.
Fatim : "Taz, kata Umi, Umi mau kesini. Kamu jagain Bang Fateh ya, Kakak mau ke toilet sebentar."
Muntaz : "Iya, Kak."Beberapa menit kemudian, terdengar suara pintu. Muntaz pun segera membukakan pintu tersebut.
Tok...tok...tok...
? : "Assalamu'alaikum!"
Muntaz : "Wa'alaikum salam!"Ceklek...
Pintu pun terbuka, ternyata yang datang adalah orang tuanya.
Umi : "Ngapain kamu disini?! Sana pergi!" (Membentak)
Muntaz : "Ta-tapi Mi, Muntaz mau jagain Bang Fateh disini sampai Bang Fateh sadar." (Menunduk + ketakutan)
Umi : "Halah, gak usah sok perhatian deh kamu! Pasti ini semua gara-gara kamu ya?! Kamu yang bikin anak saya kritis?!" (Membentak)
Muntaz : "E-enggak, Mi. Muntaz gak tau apa-apa." (Ketakutan)
Abi : "Halah, alasan! Sekarang juga kamu pergi dari sini!" (Membentak + mendorong Muntaz)
Muntaz : "Awww...sa-sakit..." (Meringis kesakitan)Tiba-tiba Fatim pun datang dan melihat Muntaz yang kesakitan. Fatim pun langsung menghampiri Muntaz.
Fatim : "Muntaz, kamu gak apa-apa?"
Muntaz : "Muntaz, gak apa-apa kok, Kak."
Fatim : "Bener gak apa-apa? Itu tangan kamu berdarah."
Muntaz : "Muntaz, gak apa-apa kok, Kak. Ini cuma luka kecil doang."
Umi : "Heh! Anak pembawa sial! Gak usah cari perhatian orang lain! Mendingan pergi dari sini!" (Membentak)
Fatim : "Umi, Abi, ada masalah apa lagi sama Muntaz?"
Abi : "Anak pembawa sial itu udah bikin anak kita kritis!" (Membentak)
Fatim : "Tapi Bi, bukan Muntaz yang bikin Fateh kritis. Fatim bakalan cerita semua sama Umi, Abi."
Umi : "Gak perlu diceritain lagi, Tim! Ini semua pasti ini semua kelakuan anak pembawa sial itu!" (Membentak)Tiba-tiba saja kepala Muntaz terasa sangat pusing. Ia merasakan pusing yang sangat luar biasa. Sehingga ia pun tiba-tiba pingsan.
Fatim : "Muntaz!" (Berteriak)
Umi : "Ni anak bukannya pergi malah pura-pura pingsan!" (Membentak)
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong?✔️
Fanfic[ COMPLETE ] Prolog Apa salahku sehingga mereka membenciku? Mengapa semua membenciku? Mengapa hanya Kak Fatim saja yang sayang padaku? Mengapa aku selalu disiksa? Apakah aku ini anak pungut? Atau aku anak pembawa sial? Atau gara-gara kejadian 2 ta...