Fateh : "Kak, Fateh punya sedikit tabungan. Pake aja yang itu buat bayar operasinya Muntaz."
Fatim : "Kamu yakin, Teh?"
Fateh : "Iya, Kak. Fateh mau Muntaz selamat."
Fatim : "Kakak juga sebenarnya punya sedikit tabungan. Tapi, masih perlu banyak buat bayar operasinya Muntaz."
Fateh : "Emang biaya operasinya Muntaz berapa, Kak?"
Fatim : "Sekitar 15jt, Teh."
Fateh : "Yah, uang tabungan Fateh gak nyampe 5jt. Jadi masih perlu banyak."
Fatim : "Kakak juga sama, Teh. Itu yang bikin Kakak bingung. Gak mungkin kan, kita minta ke Umi sama Abi?"
Fateh : "Iya, juga sih."Saat mereka sedang memikirkan biaya operasi Muntaz, Muntaz pun sadarkan diri.
Muntaz : "Kak...Fatim...Bang...Fateh..."
Fatim : "Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga, Taz."
Fateh : "Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga."
Muntaz : "I...iya, Kak, Bang. Kak, Bang, Muntaz dimana? Umi sama Abi mana?"
Fatim : "Kamu di rumah sakit, Taz. Kamu lupa?"
Muntaz : "Oh, iya. Umi sama Abi mana?"
Fateh : "Umi sama Abi ada kok, di ruangannya, Bang Fateh."
Muntaz : "Oh."Tiba-tiba saja kepala Muntaz terasa sakit sekali.
Muntaz : "A...aduh." (Memegangi kepalanya)
Fateh : "Kamu kenapa, Taz?"
Muntaz : "Ke...kepala Muntaz sakit banget." (Memegangi kepalanya)
Fatim : "Kakak panggilin Dokter ya." (Panik)
Muntaz : "Ga...gausah, Kak..."
FatFat : "Kenapa?" (Panik + heran)
Muntaz : "Mu...Muntaz, cuma mau bilang ke Kakak, Abang, Umi, sama Abi, 'Se...selamat tinggal!' Muntaz udah gak tahan lagi sama penyakit ini. Muntaz mau pergi aja. Mungkin ini saatnya Muntaz pergi. Pasti Umi sama Abi seneng kalo Muntaz pergi. Karena mereka gak mau ada Muntaz di kehidupan mereka. Dan Allah udah manggil Muntaz buat pergi."
Fateh : "Gak, Taz. Abang tau kamu itu kuat! Kamu gak boleh pergi ninggalin kita, Taz." (Menangis)
Fatim : "Iya, Taz. Kakak bakalan cari biaya buat operasi kamu. Jadi, kamu yang kuat ya, Taz." (Menangis)
Muntaz : "Mu...Muntaz udah gak kuat lagi, Kak, Bang. Sekali lagi 'Selamat tinggal, Kak, Bang!'"Muntaz pun memejamkan matanya.
FatFat : "Muntaz!!!" (Menangis)
Fateh : "Muntaz, jangan pergi! Jangan tinggalin Abang!" (Menangis sejadi-jadinya)
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong?✔️
Fanfiction[ COMPLETE ] Prolog Apa salahku sehingga mereka membenciku? Mengapa semua membenciku? Mengapa hanya Kak Fatim saja yang sayang padaku? Mengapa aku selalu disiksa? Apakah aku ini anak pungut? Atau aku anak pembawa sial? Atau gara-gara kejadian 2 ta...