~Part 43~

544 29 10
                                    

Fateh : "Umi, Abi, pokoknya Fateh mau ketemu sama Muntaz! Dia dimana?"
Umi : "Dia lagi pura-pura pingsan tuh!" (Sinis)
Fateh : "A...apa?! Mu...Muntaz pingsan?!" (Kaget)
Abi : "Enggak! Dia cuma akting doang!" (Membentak)
Fateh : "Gak mungkin Muntaz pura-pura pingsan! Fateh harus ketemu Muntaz sekarang juga!"

Fateh pun nekat turun dari ranjangnya. Karena ia masih lemas, ia pun terjatuh ke lantai.
Fateh : "A...aduh..." (Kesakitan)
Umi : "Umi, bilang juga apa! Jangan ketemu sama anak pembawa sial itu!" (Membentak)
Abi : "Keadaan kamu tuh, masih lemah!" (Membentak)
Fateh : "Pokoknya Fateh harus ketemu Muntaz! Fateh gak mau nyerah gitu aja!"

Fateh pun berusaha untuk bangkit kembali. Dan akhirnya pun ia bisa berdiri. Ia pun berjalan perlahan-lahan.
Abi : "Fateh! Sekarang kamu jadi bandel ya!" (Membentak)
Fateh : "Apa salahnya sih, Mi, Bi?! Kalau Fateh mau ketemu sama Muntaz?! Dia kan saudara Fateh! Adik kandung Fateh!" (Membentak)
Umi : "Dia bukan saudara kamu! Dia itu anak pungut! Anak pembawa sial!" (Membentak)
Fateh : "Fateh gak peduli sama omongan kalian!" (Membentak)

Fateh pun pergi dari ruangan tersebut dan mencari ruangan Muntaz.

Tak lama kemudian, ia pun menemukan ruangan Muntaz. Di sana terdapat Muntaz yang terbaring lemah dan Fatim yang sedang tertidur pulas. Fateh pun menghampiri mereka berdua.
Fateh : "Mu...Muntaz...kenapa kamu bisa pingsan? Penyakit kamu pasti kambuh lagi ya?" (Membelai Muntaz + menangis)

Tak lama kemudian, Fatim pun terbangun. Ia sangat terkejut dengan keberadaan Fateh.
Fatim : "Fa...Fateh?! Kamu kok bisa disini?! Bukannya kamu tadi kritis ya?! Ini beneran Fateh kan?!" (Terkejut)
Fateh : "Iya, Kak. Ini Fateh. Fateh sengaja ke sini mau ketemu sama Muntaz. Kak, Muntaz kenapa? Kok bisa pingsan?" (Khawatir)
Fatim : "Kasih tau Fateh gak ya?" (Dalam hati)
Fateh : "Kak, plis jawab! Muntaz kenapa?"
Fatim : "Pe...penyakitnya Muntaz bertambah jadi stadium 3, Teh. Dan Muntaz harus cepet-cepet dioperasi. Kalo gak, nyawanya gak bakalan selamat." (Sedih)
Fateh : "A...apa?! Penyakitnya Muntaz nambah?! Gak mungkin!" (Menangis)
Fatim : "Iya, Teh. Sekarang Kakak lagi cari uang buat biaya operasinya Muntaz."

What did I do wrong?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang