Setelah menggelar acara pernikahan di pondok pesantren selama 2 hari berturut-turut, Fildan mengajak Lesti untuk berbulan madu di Lembang, masih di kota Bandung karena Lesti tidak ingin menghamburkan uang untuk hal yang tidak penting.
Bagi Lesti bulan madu tidak perlu berlibur yang jauh, yang penting adalah keintiman dalam kebersamaan. Awalnya Lesti malah menolak untuk pergi bulan madu, namun karena tidak mau mengecewakan suaminya akhirnya dia menuruti keinginan suaminya itu. Lembang di pilih oleh Lesti, selain dekat dia juga sangat ingin berkeliling di tempat wisata yang ada di Lembang.
"Lesti pamit ya Umi, Abi, kak Reza, kak Gita.."ucap Lesti sebelum Fildan memboyongnya.
Setelah menikmati bulan madunya, Lesti akan langsung diajak Fildan untuk tinggal bersamanya di Jakarta. Fildan sudah memiliki rumah sendiri disana sehingga Lesti tidak perlu khawatir lagi.
"Iya nak, jadilah istri yang taat pada suami ya.. Patuhi setiap perkataan suamimu, ingat berkah istri ada pada ridho suami.. Jangan sampai kamu melukai hati suamimu ya.."pesan Umi.
Lesti mendengarkan semua wejangan yang diberikan oleh umi dan kakak iparnya.
"Iya Umi, do'akan Lesti dan kak Fildan selalu ya umi.."pinta Lesti
"Pasti sayang, do'a umi selalu menyertai kalian.."
Lesti memeluk umi nya erat, airmata kembali menetes dari pelupuk mata Lesti. Lesti masih belum percaya jika dia akan meninggalkan kedua orang tuanya yang sudah membesarkannya selama 21 tahun lamanya. Lesti merasa masih belum bisa memberikan kebahagiaan untuk kedua orang tua yang sangat dicintainya itu.
"Jangan menangis nak, jangan membuat umi semakin berat.. Kini tugas umi dan abi sudah selesai, kamu kini tanggung jawab suamimu.. Berbaktilah kepadanya, jadilah istri dan ibu yang sesuai dalam ajaran agama ya.."
"Maafkan Lesti umi, maaf jika selama bersama umi dan abi, Lesti masih sering memgecewakan umi dan belum mampu memberi kebahagiaan kepada umi.."ucap Lesti terisak.
Fildan menghampiri istrinya yang masih menangis dipelukan sang mertua. Diraihnya tubuh Lesti kedalam pelukannya.
"Sayang, jangan membuatku menjadi suami yang tidak berguna karena membuatmu menangis.. Kalau kamu masih berat meninggalkan umi dan abi, nggak papa kok kalo kita tinggal dulu disini..."ucap Fildan seraya membelai kepala istrinya lembut.
"Astagfirullahaladzim.. Maaf kak, bukan maksud Lesti seperti itu, maaf kalo Lesti melukai hati kakak.."sanggah Lesti.
"Kamu tidak pernah sekalipun melukai hati kakak, tapi melihatmu selalu menangis seperti ini membuat kakak ikut bersedih, kakak sedih karena tidak bisa membawa senyum dibibirmu untuk terus merekah.." sahut Fildan penuh sesal.
"Maaf kak, Lesti janji nggak akan nangis lagi.."ucap Lesti seraya menghapus air matanya dan memberikan senyumannya kepada Fildan.
"Nah gitu dong, ini baru istri kakak yang hebat.."
Lesti tersipu malu mendengar pujian Fildan. Setelah memastikan Lesti siap untuk diboyongnya, Fildan pun berpamitan kepada mertuanya dan berkata akan sering berkunjung.
"Jaga Lesti sepenuh hatimu ya nak.."pesan Kyai Habib.
"Pasti abi, Fildan akan selalu berusaha membuat Lesti bahagia.."
"Lesti adik saya satu-satunya.. Jangan pernah membuat kami kecewa Fildan.."ucap Reza.
"Iya kak.. Fildan janji.."
Fildan mengajak Lesti naik ke dalam mobil yang akan mengantar mereka ke Lembang. Keluarga Fildan sudah lebih dulu kembali ke Jakarta karena pekerjaan sudah menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)
FanfictionIni bukan sekuel, ini kisah sebuah rasa yang berbeda. Pernikahan impian sebagai akhir sebuah rasa. Pernikahan adalah muara dari sebuah rasa yang hadir. Sebuah ikatan suci yang dihiasi janji kepada sang pemilik hati. Janji setia sehidup semati, tapi...