Dua bulan sejak pertemuannya dengan Randa, Selfi jadi khawatir untuk keluar rumah lagi. Dia takut jika tanpa sengaja bertemu lagi dengan laki-laki yang dibencinya itu. Dia sedang mencoba berdamai dengan masa lalunya agar bisa memaafkan Randa sepenuhnya namun dirinya masih belum siap jika bertatapan muka dengan laki-laki itu.
Setiap diajak Fildan dan Lesti keluarpun Selfi jarang mau untuk ikut serta karena alasan tersebut. Fildan tak memaksa Selfi namun dia selalu memberi pengertian pada istrinya itu agar tidak terlalu takut untuk menghadapi Randa. Fildan selalu meyakinkan Selfi jika dirinya akan menjaga Selfi dari laki-laki itu sehingga membuat Selfi tenang.
"Hari ini aku ada dinas luar kota selama tiga hari, kalian baik-baik di rumah ya.."ucap Fildan saat sedang sarapan.
"Kok mendadak sih bilangnya..."keluh Lesti.
"Maaf, Ru lupa ngasih tau.. Ini aja kalo tadi nggak di chat Riswan juga Ru lupa.."
"Kebiasaan deh, diilangin atuh penyakit lupanya.."
"Iya sayang, maaf ya..."ucap Fildan seraya mencubit pipi Lesti.
Selfi tersenyum getir melihat kemesraan Fildan dan Lesti. Tidak dipungkiri jika dirinya cemburu namun apalah dayanya, dia sadar posisinya di rumah itu.
"Mas Fildan mau disiapkan apa untuk bekal perjalanan?"tanya Selfi.
"Tidak usah, cukup do'akan mas agar selamat sampai kembali ke rumah.."jawab Fildan.
"Do'aku selalu mengalir untukmu mas.."ucap Selfi.
Fildan tersenyum manis untuk Selfi dan membuat hati perempuan itu berbunga-bunga. Lesti pamit ke kamar sebentar untuk mengambil tas. Fildan terus menatap Selfi tanpa berkedip hingga membuatnya salah tingkah.
"Kenapa mas Fildan memandangku seperti itu?"tanya Selfi seraya menundukkan kepalanya menghindari tatapan Fildan.
"Memang salah aku memandang wajah istriku sendiri?"
Pipi Selfi merona, untuk pertama kalinya Fildan menggoda dirinya dengan sangat manis.
"Bukan begitu mas, apa ada yang aneh sehingga kamu memandangiku terus?"
Fildan mendekatkan kursinya pada kursi Selfi, dia mengangkat dagu istrinya itu agar mereka bisa saling pandang.
"Seberapa seringkah aku mengatakan bahwa kamu cantik?"tanya Fildan.
Selfi menatap lekat manik hitam milik Fildan.
"Aku tidak pernah menghitungnya.."jawab Selfi ragu karena selama menjadi istri Fildan dia sangat jarang sekali mendengar suaminya itu menyampaikan pujian padanya kecuali saat akad nikah dulu.
"Wajahmu pucat tapi aku yakin kamu hari ini tetap cantik.."ucap Fildan.
"Mas Fildan bisa aja, udah ah aku mau beresin meja makan dulu.."
Selfi hendak bangkit namun tangannya ditahan oleh Fildan sehingga dia duduk kembali.
"Aku belum puas memandang wajahmu, sebentar lagi saja.."ucap Fildan.
"Memangnya kenapa sih mas?"tanya Selfi semakin bingung dengan tingkah Fildan.
"Entahlah.. Mas kok ngerasa bakal nggak bisa liat wajah kamu lagi ya.."jawab Fildan.
Selfi mengernyitkan dahinya.
"Mas ngomong apa sih, kan mas cuma tiga hari keluar kotanya.. Kita kan juga masih bisa video call kalo mas kangen Bara.."ucap Selfi.
Selfi menangkup wajah Fildan lalu mencium keningnya singkat.
"Bekerjalah dengan baik mas, lalu segeralah pulang agar kita bisa kumpul bersama lagi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)
FanfictionIni bukan sekuel, ini kisah sebuah rasa yang berbeda. Pernikahan impian sebagai akhir sebuah rasa. Pernikahan adalah muara dari sebuah rasa yang hadir. Sebuah ikatan suci yang dihiasi janji kepada sang pemilik hati. Janji setia sehidup semati, tapi...