SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)

SEBUAH GARIS

Santap sahur pertama di rumah orang tua Lesti tidak ada yang spesial, semuanya berjalan seperti biasa. Umi Anna dan Gita menyiapkan makanan sahut di atas meja makan.

"Panggil adikmu Git.."titah umi Anna.

"Iya umi.."jawab Gita lalu berlalu memanggil Fildan dan Lesti.

Umi Anna memanggil kyai Habib yang sedang melaksanakan sholat malam di kamar untuk segera bergabung santap sahur sebelum waktunya habis.

"Loh mana istrimu nak?"tanya umi Anna pada Fildan yang sudah berada di meja makan.

"Sedang ke kamar mandi umi.."jawab Fildan.

"Yasudah, makan dulu saja.. Sini umi ambilkan.."ucap umi Anna.

Di dalam kamar mandi Lesti terdiam menatap sebuah benda berbentuk strip ditangannya. Jantungnya berdebaran tidak menentu, dia sangat gugup dan harap-harap cemas dengan hasil yang akan diterimanya.

"Bismillah ya Allah, apapun hasilnya.."batin Lesti.

Lesti masuk seorang diri ke dalam apotek karrna dia inhin membeli test pack. Sejak kemarin dia terus muntah dan kepalanya berdenyut dan pagi tadi dia muntah lagi. Lesti memutar memorinya mengingat semua makanan yang dikonsumsinya atau kegiatan apa yang sudah dikerjakannya karena siapa tahu jika dia hanya salah makan atau kecapekan, sampai Lesti teringat akan jadwal mestruasinya.

"Bulan ini seharusnya dua minggu yang lalu aku sudah haid tapi sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda mau haid, terus sejak kemarin mual terus.. Ya Allah semoga ini benar, semoga didalam rahimku ini ada calon bayiku dan Ru.."batin Lesti seraya memegangi perut ratanya.

Lesti mendekati meja pembelian, dia meminta kepada pegawai apotek untuk memberinya test pack.

"Sudah tau cara pakainya bu?"tanya pegawai apotek ramah.

"Dicelupin gitu kan?"jawab Lesti.

Pegawai tersebut tersenyum pada Lesti.

"Iya bu tapi jangan asal celup juga nanti malah tidak akurat hasilnya.."

"Lalu seperti apa mbak yang benar?"

"Sebelumnya sudah telat berapa minggu?"tanya pegawai tersebut.

"Dua minggu mbak, kenapa?"

"Test pack atau alat tes kehamilan merupakan alat pendeteksi hormon kehamilan, human chorionic gonadotropin (HCG) yang biasanya terdapat dalam urine wanita hamil. Hormon HCG ini diproduksi oleh plasenta yang mulai berkembang di dinding rahim setelah terjadinya pembuahan pada sel telur oleh sel sperma di tuba falopi. Jumlah hormon HCG ini biasanya akan meningkat dua kali lipat setiap dua hingga tiga hari pada minggu pertama kehamilan. Jadi, ada baiknya ibu menggunakan test pack ketika sudah mengalami terlambat datang bulan. Penggunaan test pack yang terlalu dini bisa menyebabkan hasil tes tidak akurat lantaran jumlah HCG dalam tubuh ibu masih terlampau sedikit..."

Lesti manggut-manggut mendengarkan penjelasan pegawai apotek tersebut.

"Yang ibu beli ini jenis test pack strip atau dip stick. Alat tes kehamilan berupa strip plastik yang dapat direndam dalam sampel urine. Di salah satu ujung strip atau dip stick bertanda khusus akan berubah warna jika ditemukan hormon HCG dalam tubuh ibu, yang berarti ibu sedang hamil. Cara menggunakan test pack jenis ini adalah dengan memasukan urine ke dalam wadah, lalu celupkan strip tersebut ke dalam wadah dan tunggu 5 hingga 10 detik sampai strip menunjukkan warna atau simbol yang tertera.."

Pegawai tersebut menjelaskan dengan sangat detail pada Lesti.

"Dianjurkan saat melakukan tes dengan test pack ini pada pagi hari, yakni dengan sampel urine pertama atau ketika ibu buang air kecil pertama kali di pagi hari setelah tidur malam. Urine di pagi hari ini akan memberikan hasil tes yang paling akurat... Jika test pack menunjukkan hasil positif, ibu bisa menunjukkan hasil test pack tersebut ke dokter kandungan untuk kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kehamilan ibu. Dokter bisa menyarankan tes darah untuk mengetahui dan memastikan kehamilan ibu, pemeriksaan darah juga jauh lebih sensitif dari pada tes urine. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan jauh lebih dini, yaitu sejak 6 hari setelah pembuahan. Tak hanya itu, tes darah juga dapat mendeteksi adanya kehamilan ektopik atau hamil anggur... Sudah paham dengan penjelasan saya bu?"