Fildan, Lesti dan Selfi baru saja menyelesaikan sholat magrib berjamaah. Fildan menyalami kedua istrinya bergantian dan tidak lupa memberikan sebuah kecupan dikening mereka tanda jika Fildan sangat menyayangi mereka.
"Mas, aku mau setoran hafalan lagi.."ucap Selfi.
"Alhamdulillah, silahkan.. Aku dan Lesti akan menyimak.."sahut Fildan.
Selama menjadi istri Fildan dan hidup dilingkungan agamis membuat Selfi banyak belajar tentang agama termasuk baca tulis Al-Quran yang sudah lama dia tinggalkan, mungkin terakhir saat dia masih sekolah dasar. Satu tahun berumah tangga dengan Fildan, Selfi sudah mampu menghafal dua puluh juz dalam Al-Quran dan itu semua berkat usahanya menghafal dibantu Fildan dan Lesti.
Setiap membaca ayat demi ayat, dulu air mata Selfi selalu tak terbendung. Rasa sesal selalu datang menghampirinya terlebih saat itu jiwanya sedang terguncang karena hamil diluar nikah. Fildan dan Lesti dengan sabar selalu menguatkannya dan membimbingnya untuk kembali ke jalan Allah dan bertaubat agar hidupnya lebih bermakna.
"Aku nggak bisa, aku terlalu kotor untuk melakukan ini semua.."
Lesti memeluk tubuh Selfi agar perempuan itu lebih tenang dan kuat. Dia membiarkan Selfi mengeluarkan semua airmata penyesalannya. Usapan halus dipunggung Selfi, dia berikan agar perempuan yang hendak berhijrah itu tidak merasa sendirian menghadapi kehidupan.
"Mbak Selfi, semua orang pernah melakukan kesalahan.. Aku dan kak Fildan juga pasti memiliki dosa baik sengaja ataupun tidak. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, bahkan nabi dan rasul juga pernah kok melakukan kesalahan tapi karena tekadnya yang kuat untuk kembali pada Allah maka Allah memberi mereka kemuliaan.."ucap Lesti.
"Setiap makhluk itu sama dihadapan Allah, yang membuat mereka berbeda hanyalah kadar keimanan dan ketakwaannya... Orang yang melakukan dosa sebesar apapun jika hatinya sudah berniat dengan sungguh-sungguh untuk bertaubat, Allah dengan senang hati akan memaafkan semua kesalahannya..."
Selfi menatap Lesti lekat.
"Mbak Sel, Allah itu Maha Pemaaf, Pengasih lagi Penyayang... Pintu maaf Allan selalu terbuka lebar untum setiap hambaNya yang memohon ampunan jadi jangan meragukan kebaikanNya.."
"Tapi mbak sudah melakukan dosa besar Les, mbak sudah sangat lama jauh dariNya bahkan mbak sempat marah padaNya atas apa yang mbak dapatkan didunia ini.."ucap Selfi.
"Mbak, setan itu mudah menggoda manusia apalagi jika manusia tersebut sedang berada dalam masalah.. Mereka senang menghasut manusia untuk membenci Allah dan menjerumuskan manusia tersebut ke dalam neraka.. Tapi Allah juga punya banyak cara untuk menyadarkan hambaNya yang masih bisa diselamatkan, seperti mbak Selfi ini contohnya.."
Lesti menghapus sisa airmata di wajah Selfi sebelum melanjutkan ucapannya.
"Allah masih sayang sama mbak Selfi, makanya Allah mengirim aku dan kak Fildan untuk menemani mbak Selfi.. Jadi sekarang mbak Selfi nggak akan sendiri, apalagi bayi mbak Selfi juga akan segera lahir.. Aku juga masih belajar mbak, jadi ayo kita belajar bersama-sama.. Menjadi sahabat dan keluarga di dunia dan akhirat..."sambung Lesti.
Selfi terharu dengan semua yang dikatakan Lesti, disaat dirinya mendapat banyak cemoohan dan dianggap aib oleh banyak orang atas apa yang menimpa dirinya padahal dirinya adalah korban yang butuh pertolongan. Dia dipertemukan dengan perempuan sehebat dan sebaik Lesti yang bahkan rela membagi suaminya untuk menyelamatkan dirinya dan bayi dalam kandungannya.
"Mungkin awalnya memang sulit mbak, tapi mbak Selfi harus memaksa diri mbak sendiri.. Dipaksa, terpaksa, biasa, terbiasa, luar biasa.. Lesti yakin mbak Selfi pasti bisa melakukan ini semua, mbak Selfi nggak sendirian kok.."ucap Lesti menyakinkan Selfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)
FanfictionIni bukan sekuel, ini kisah sebuah rasa yang berbeda. Pernikahan impian sebagai akhir sebuah rasa. Pernikahan adalah muara dari sebuah rasa yang hadir. Sebuah ikatan suci yang dihiasi janji kepada sang pemilik hati. Janji setia sehidup semati, tapi...