Seperti keinginan Lesti, mereka kini bisa tinggal dirumah mereka sendiri meski proses renovasi belum rampung untuk beberapa bagian rumah. Fildan begitu memanjakan istrinya dengan selalu berusaha menuruti keinginan Lesti, begitupun dengan Lesti yang selalu patuh pada suaminya.
Di hari kedua mereka tinggal dirumah sendiri, Lesti berusaha menjadi istri yang baik dengan memasak untuk Fildan karena hari itu kebetulan adalah hari minggu. Lesti ingin memasak makanan kesukaan Fildan yaitu kepiting asam manis. Sejak kepergian Fildan ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah, Lesti sudah sibuk dengan urusan dapurnya. Lesti yang belum pernah mengolah kepiting merasa cukup kesulitan karenanya. Berkali-kali tangannya terluka dan terasa perih namun dia tidak pedulikan. Lesti hanya ingin membuat suaminya senang dengan masakannya.
Dapur terlihat berantakan saat Fildan memasukinya. Dia kaget melihat hal itu dan merasa khawatir melihat Lesti yang meletakkan kepalanya diatas meja berbantalkan tangan. Wajah Istrinya terlihat sangat lelah namun tetap cantik dimata Fildan. Meski tidak tega membangunkan Lesti tapi karena khawatir dengan keadaan istrinya, Fildan pun terpaksa membangunkan Lesti.
"Assalamu'alaikum, sayang.. Hei bangun.."ucap Fildan lembut di telinga Lesti yang tertutup jilbab.
Lesti perlahan mengangkat kepalanya saat mendengar suara suami tercintanya. Dia mengerjapkan matanya agar penglihatan semakin tajam. Lesti yang sudah sadar langsung mencium tangan Fildan dan meminta maaf karena ketiduran setelah memasak. Lesti gupuh, dia bergegas membersihkan dapur yang masih berantakan namun aksinya dihentikan oleh Fildan yang memeluk pinggangnya.
"Sudah biar kakak saja, kamu pasti capek karena sudah memasak.. Eh tapi kamu masak apa sih, baunya harum banget.."ucap Fildan.
Lesti hanya tersenyum dan itu membuat Fildan penasaran.
"Kakak ganti baju santai dulu sana.. Masak mau makan pake sarung gini, terus nanti sholatnya pake apa.."titah Lesti.
"Ish kamu mah, yaudah ayok anterin.."
Fildan langsung membopong tubuh Lesti dan membawanya ke kamar mereka yang terletak di lantai dua. Lesti memekik kaget saat suaminya dengan tiba-tiba mengangkat tubuhnya. Dia memukul pelan dada Fildan karena ulah jahilnya itu.
"Aku merindukan sentuhanmu.."bisik Fildan nakal ditelinga Lesti.
Pipi Lesti merona merah mendengar bisikan nakal Fildan, dia hanya melemparkan senyumnya untuk Fildan. Di dalam kamar, Lesti membantu Fildan berganti pakaian. Dia pun juga berganti pakaian dan sedikit berias agar terlihat cantik dihadapan suaminya. Setelah selesai menata makanan yang dibuatnya, Lesti duduk berhadapan dengan suaminya dan melayani suaminya itu dengan special. Lesti mengambilkan nasi secukupnya dipiring Fildan.
"Nasi aja nih?"tanya Fildan karena Lesti belum mengambilkannya lauk.
"Sabar atuh, ini mau dibuka tudungnya.."jawab Lesti.
Fildan terlihat tidak sabar karena dia sudah tergiur dengan aroma masakan Lesti. Saat penutup makanan dibuka, Fildan cukup terkejut melihat hidangan yang tersaji.
"Kepiting asam manis?"tanya Fildan tak percaya.
Makanan favorit Fildan itu cukup susah menurut Fildan untuk memasaknya karena jika tidak terbiasa memasak kepiting akan kerepotan. Mama dan kakaknya saja kadang frustasi jika Fildan meminta untuk dimasakkan kepiting. Fildan tersenyum senang melihat Lesti yang sedang menatapnya menunggu reaksinya.
"Special untuk suamiku tercinta..."ucap Lesti.
"Terimakasih sayang.. Oh sungguh ini sangat membuatku senang, tapi bukankah kau tidak pernah memasak kepiting?"tanya Fildan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)
FanfictionIni bukan sekuel, ini kisah sebuah rasa yang berbeda. Pernikahan impian sebagai akhir sebuah rasa. Pernikahan adalah muara dari sebuah rasa yang hadir. Sebuah ikatan suci yang dihiasi janji kepada sang pemilik hati. Janji setia sehidup semati, tapi...