Lesti membersihkan rumah saat Fildan menghadiri undangan kenduri. Dia merapikan semua sudut rumah agar lebih sedap dipandang, diaturnya sedemikian rupa agar saat sang suami pulang, rumah dalam keadaan bersih dan nyaman ditinggali. Meski rumahnya cukup besar untuk dua orang, tapi Lesti tidak mau menggunakan jasa pembantu dan memilih untuk melakukan sendiri pekerjaan rumahnya. Setelah selesai bersih-bersih, Lesti masuk ke kamarnya dan mulai membersihkan diri. Lesti senang karena tamunya sudah pergi dan dia bisa memenuhi keinginan Fildan yang tertunda saat mereka berbulan madu. Lesti menata kamarnya agar seolah seperti kamar pengantin, dia menyemprotkan pengharum ruangan aroma mawar. Rambut panjang Lesti yang basah, tergerai dengan indah.
"Kamu harus bisa jadi istri yang baik Les, kamu harus melayani suami dengan baik.."ucap Lesti seraya memandang pantulan dirinya dicermin.
Karena kegiatannya hari itu cukup padat, rasa lelah mulai menyerang tubuh Lesti. Dia melirik jam dikamarnya untuk mengira kapan suaminya pulang. Lesti merebahkan dirinya diatas ranjang dengan masih mengenakan bathrobe karena sudah tidak tahan lagi menahan lelah.
Lama Lesti tertidur, dia merasa terusik saat ada tangan yang membelai wajahnya. Dia mengerjapkan mata dan terkejut melihat suaminya sudah berada disampingnya dan memeluknya.
"Astagfirullah, maaf kak, adek ketiduran sampek belum ganti baju.."ucap Lesti penuh sesal.
Lesti hendak bangkit dari tidurnya namun tangan Fildan lebih cepat menarik tubuhnya hingga jatuh menimpa tubuh Fildan. Rambut Lesti yang terurai menutupi wajahnya dan wajah Fildan, aroma strawberry yang menguar dari rambut Lesti membangkitkan gairah Fildan untuk mencumbu istrinya itu.
"Sepertinya Lesti baru saja keramas.."batin Fildan.
Fildan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah istrinya hingga kini mereka saling tatap tanpa ada yang menghalangi. Lesti bisa merasakan deru nafas Fildan yang hangat diwajahnya. Lesti sudah siap lahir dan batin dengan apa yang akan terjadi malam itu, dia akan melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri dengan sebaik-baiknya.
"Apakah aku sudah bisa memiliki tubuhmu lagi?"tanya Fildan menggoda.
"Bukankan aku sudah menjadi milikmu kak? Seluruh hidupku milikmu.."jawab Lesti.
Fildan tersenyum dan mulai menciumi lembut bibir Lesti. Dia berguling hingga posisinya kini menjadi diatas tubuh istrinya. Masih dalam pagutan yang semakin dalam, tangan Fildan mulai melepaskan ikatan tali pada bathrobe yang dipakai Lesti sedang tangan Lesti sudah melingkar dengan indah dileher Fildan.
Pasangan baru itu sangat menikmati percumbuan mereka yang sudah sangat mereka nantikan. Gairah yang sudah lama terpendam kini mereka salurkan dalam permainan penuh cinta yang sangat memabukkan. Fildan memperlakukan Lesti dengan sangat baik begitupun Lesti yang berusaha menyenangkan suaminya. Malam yang indah dan panjang itu berhasil diraih oleh Fildan dan Lesti dalam indahnya surga dunia yang dijanjikan oleh Allah SWT untuk pasangan suami istri.
Fildan perlahan membuka matanya dan melirik jam dikamarnya, pukul 03.00 pagi. Fildan tersenyum senang mengingat apa yang baru saja dia lakukan bersama istrinya. Hal yang sudah sangat ditunggunya sejak malam pertama mereka. Fildan memandang lekat wajah Lesti yang masih terpejam, diciumnya kembali bibir indah milik istrinya itu.
"Eenghh.."
Lesti melenguh saat Fildan bernafas ditengkuknya. Gairah Lesti kembali bangkit karena ulah Fildan, masih dengan terpejam Lesti merapatkan tubuhnya dan membenamkan wajahnya di dada Fildan. Fildan memeluk tubuh istrinya itu dan menciumi pundak Lesti yang terlihat menggairahkan.
"Kaaakkk..."lenguh Lesti memanggil Fildan.
"Iya sayang, kamu mau lagi?"tanya Fildan nakal.
"Hhmmm..."
KAMU SEDANG MEMBACA
SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)
Fiksi PenggemarIni bukan sekuel, ini kisah sebuah rasa yang berbeda. Pernikahan impian sebagai akhir sebuah rasa. Pernikahan adalah muara dari sebuah rasa yang hadir. Sebuah ikatan suci yang dihiasi janji kepada sang pemilik hati. Janji setia sehidup semati, tapi...