Fildan baru saja tiba di rumah saat adzan magrib berkumandang. Macetnya ibukota sungguh menguji kesabaran Fildan yang saat itu sedang berpuasa sunnah. Fildan bergegas menuju ke dapur untuk membatalkan puasanya baru kemudian ke kamar untuk bersih diri dan sholat magrib.
Setelah melaksanakan sholat, Fildan kembali turun ke ruang makan karena tadi mamanya sudah menyiapkan makan malam untuknya. Fildan makan berdua dengan mamanya karena sang papa sedang ada perjalanan bisnis keluar kota selama beberapa hari.
"Fildan.."panggil mama.
"Iya ma.."
Fildan menghentikan sejenak aktifitas makan malamnya dan menatap sang mama lembut. Mama memberikan sebuah map kepada Fildan. Fildan bingung namun tetap menerima map tersebut dan membacanya. Fildan terkejut saat membaca isi map tersebut yang ternyata adalah sebuah cv seorang gadis. Fildan menghela nafasnya dalam-dalam, dia mengerti apa maksud dari mama nya itu.
"Siapa dia ma?"tanya Fildan seraya melanjutkan makannya.
"Dia putri teman mama, lulusan oxford jurusan manajemen bisnis. Sekarang bekerja di perusahan orang tuanya.."jawab Mama.
"Lalu bagaimana agamanya?"
Fildan melirik sekilas wajah mama nya.
"Baik, mama mengenalnya sejak kecil.. Dia perempuan yang sangat santun.. Keluarganya juga termasuk keluarga yang agamis.."
"Apa dia sudah tahu Fildan? Bagaimana tanggapannya?"
Fildan kembali membaca cv gadis bernama Aisyah Rahmaniah itu. Fildan cukup tertarik dengan cv gadis itu, secara penampilan juga menunjukkan jika dirinya adalah seorang muslimah yang taat. Tapi masih ada sedikit keraguan di hati Fildan tentang pilihan mama nya itu.
"Sudah, mama sudah memberikan cv mu kepada teman mama.. Dia mengabari kalau putrinya juga tertarik padamu dan ingin berproses denganmu.."
Fildan melihat wajah penuh harap dari sang mama. Ini bukanlah cv ta'aruf pertama Fildan, tapi sudah kesekian kalinya orang tuanya menyodorkan cv gadis baik namun semuanya di tolak oleh Fildan. Alasannya selalu sama, belum ada yang klik di hati.
"Siapa yang jadi perantaranya ma?"
Mama Fildan sedikit berbinar saat anaknya bertanya tentang perantara, hatinya berkata jika putranya itu akan menerima proses ta'aruf ini.
"Mama sendiri, besok mama mau ketemu sama anaknya.. Kamu terima proses ini?"tanya mama was-was.
"Insyaallah ma, bismillah Fildan akan mencoba. Fildan melihat mama yang begitu bersemangat bercerita tentangnya, itu sudah cukup membuat Fildan yakin jika pilihan mama adalah yang terbaik.."jawab Fildan.
"Alhamdulillah.. Terima kasih nak.."
Fildan menghampiri sang mama dan memeluknya erat. Keinginan orang tuanya sebenarnya sangatlah sederhana, mereka hanya ingin melihat dirinya menikah dengan gadis baik. Fildan belum bisa memenuhi keinginan itu karena memang belum ada yang cocok dan untuk kali ini dia ingin mencoba.
"Ada yang ingin kamu tanyakan kepadanya?"tanya mama. Fildan mengangguk.
"Tanyakan kepadanya, apakah arti seorang ibu baginya, apakah arti Allah baginya, dan apakah arti suami baginya.."jawab Fildan.
"Kenapa pertanyaannya simple sekali, dia pasti bisa menjawab dengan mudah.."
Mama terkadang bingung dengan jalan pikitan Fildan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)
FanfictionIni bukan sekuel, ini kisah sebuah rasa yang berbeda. Pernikahan impian sebagai akhir sebuah rasa. Pernikahan adalah muara dari sebuah rasa yang hadir. Sebuah ikatan suci yang dihiasi janji kepada sang pemilik hati. Janji setia sehidup semati, tapi...