NESTAPA SANG BUNGA

903 94 19
                                    

Seorang perempuan berambut panjang berjalan lunglai memasuki sebuah rumah tempat dimana dia tinggal seorang diri setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Dia tidak memiliki sanak saudara karena dirinya adalah anak tunggal, kedua orang tuanya juga seorang anak tunggal sehingga kini dia hanya sebantang kara hidup di dunia penuh prahara.

PRANGG!!

Sebuah vas diatas meja ruang tamu jatuh dan pecah berantakan setelah taplak mejanya ditarik oleh perempuan tersebut. Keheningan malam membuat suara pecahan vas itu terdengar sangat nyaring ke seluruh penjuru rumah. Perempuan itu jatuh terduduk dan menangis. Tangisnya sangat pilu dan menyayat hati siapa saja yang mendengarnya. Dia memegangi perutnya yang masih rata namun didalamnya telah hadir janin buah cintanya dengan seorang pria. Pria yang tidak lain adalah kekasihnya namun entah kemana pria itu pergi sekarang karena perempuan tersebut tidak bisa menghubunginya sama sekali.

"Kamu dimana Ran, aku hamil.. Aku hamil anak kamu Ran.. Hikshikshiks.."racau perempuan tersebut.

Setiap malam perempuan itu terus mengurung dirinya di dalam kamar dan jika siang, dia berjalan tak tentu arah mencari keberadaan ayah dari bayi dalam kandungannya yang belum juga dapat dia temukan. Lelah tak dia hiraukan demi mencari pria yang sudag menghamilinya untuk menagih janji, janji untuk menikahinya setelah apa yang sudah mereka lakukan.

Hari demi hari telah terlewatu namun usaha sang perempuan mencari belum juga membuahkan hasil. Dia terus mencari tanpa henti karena ingin kelak anaknya terlahir memiliki seorang ayah, semakin lama mencari tubuhnya pun telah sampai pada batas kekuatan. Merasa ada yang tidak beres pada tubuhnya dia pun memeriksakan diri ke dokter kandungan. Menurut pemeriksaan dokter kandungan, janinnya tidak bermasalah tapi dia merasa sangat mudah sekali lelah.

"Anda yakin saya baik-baik saja dok?"

"Berdasarkan hasil pemeriksaan USG kandungan anda, sejauh ini baik-baik saja nyonya Selfi, ada keluhan apa lagi mungkin yang bisa memberi saya petunjuk?"tanya dokter kandungan kepada pasiennya itu.

"Selain mudah capek, punggung saya juga sering nyeri dok, muntah mual juga.."jawab Selfi menjelaskan gejala yang dia rasa.

"Menurut saya itu wajar dialami oleh seorang ibu hamil nyonya.."ucap dokter.

Dokter tersebut membaca kembali hasil pemeriksaan yang baru saja dia lakukan pada pasiennya. Dia membaca berulang-ulang dan mencocokkan dengan gejala yang disampaikan oleh pasiennya itu.

"Begini saja nyonya, saya akan berikan anda rujukan untuk melakukan test laboratorium, nanti jika hasilnya sudah keluar anda kesini lagi dan serahkan pada saya hasilnya.."

"Baik dok, saya ikut saja apa kata dokter.."ucap Selfi.

Setelah menerima surat rujukan, Selfi bergegas menuju bagian laboratorium untuk melakukan pemeriksaan sesuai arahan dokter kandungannya. Di laboratorium ternyata Selfi tidak bisa langsung melakukan pemeriksaan karena ada beberapa prosedur yang harus doa lewati untuk mendapatkan hasil yang baik. Selfi diminta kembali esok pagi setelah melakukan semua persyaratan yang dijelaskan oleh petugas laboratorium.

Selfi melanjutkan harinya dengan kembali mencari keberadaan kekasihnya yang masih samar. Selfi sangat lelah, namun demi calon anaknya dia tetap melakukan pencarian. Teriknya matahari yang berada diatas kepala tidak menyurutkan semangat Selfi mencari.

"Sabar ya nak, bunda pasti akan mencari ayahmu.. Kita pasti akan bersama-sama nak.."ucap Selfi seraya mengusap perutnya yang mulai membuncit.

Matahari semakin bergulir dan perlahan tenggelam ke peraduannya. Selfi memutuskan untuk kembali ke rumah setelah pencariannya lagi-lagi tidak membuahkam hasil. Dengan gontai perempuan berambut panjang itu memasuki rumahnya.

SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang