Lesti yang sering membantu Rani mengelola bisnis online menjadi tertarik untuk berwirausaha juga. Bukan karena suaminya tidak mampu menafkahinya, tapi dia ingin memiliki kesibukan juga agar tidak merasa bosan. Dia lama-lama juga sungkan jika selalu mengganggu Rani meski kakak iparnya itu sama sekali tidak merasa terganggu.
Lesti menyampaikan keinginannya itu pada suaminya. Beruntung Fildan juga bukan orang yang terlalu mengekang, dia memperbolehkan Lesti untuk melakukan keinginannya dengan berbagai syarat yang diberikan Fildan. Lesti menyetujui persyaratan Fildan, dia sangat senang. Setelah berdikusi panjang dengan suaminya, akhirnya Lesti memberanikan diri untuk membuka bisnis makanan online. Sebagai langkah awalnya, Lesti menjadikan karyawan Fildan sebagai percobaan.
Hari ini Lesti dibantu Rani dan asisten rumah tangga Rani menyiapkan makanan yang akan dibawanya ke kantor Fildan untuk dibagikan sebagai makan siang. Lesti sangat bersemangat sekali sejak pagi dia sudah bekerja namun rasa lelah seolah tidak ada didirinya. Rani geleng-geleng kepala melihat semangat adik iparnya.
"Lesti udah nggak sabar kak.. Gimana ya nanti reaksi karyawannya kak Fildan pas makan masakan aku.."ucap Lesti senang.
"Masakan mbak Lesti enak kok.. Bibi aja sampek ketagihan nih ngicipnya.."ucap bi Rinah, ART Rani.
"Ah bibi bisa aja, Lesti jadi tambah deg-degan nih bi.."sahut Lesti.
Lesti membuat 150 kotak nasi sesuai permintaan Fildan karena kebetulan dia sedang ada rapat bersama beberapa koleganya. Fildan mempercayakan makan siang di rapat tersebut kepada istri tercintanya. Pukul 11.00 siang, sekretaris pribadi Fildan tiba di rumah Rani. Dia diminta Fildan untuk membantu Lesti membawa pesanannya ke kantor.
"Assalamu'alaikum Nyonya Fildan Baihaqi.."ucap Riswan.
"Wa'alaikumsalam... Kak Riswan ih selalu gitu.."sahut Lesti.
"Hehehe.. Mumpung nggak ada pak Fildan, sudah siap?"
"Les.. Ajak masuk, ngapain ngobrol diluar.."teriak Rani dari dalam rumah.
"Sampek lupa, masuk kak.."ajak Lesti.
Riswan masuk mengikuti langkah Lesti menuju dapur. Dia melihat tumpukkan kotak makanan yang sudah tertata rapi beserta makanan-makanan ringan lainnya.
"Banyak banget ini.."ucap Riswan tak percaya.
"Namanya juga pesenan banyak.. Kakak mau makan dulu?"tawar Lesti.
"Wah boleh tuh, nanti di kantor juga pasti aku sibuk ngatur rapat..."ucap Riswan.
Lesti meminta bi Rinah menyiapkan makanan untuk sekretaris suaminya itu. Dua bulan sudah Lesti mengenal Riswan sejak Fildan mengajak Lesti ke kantor dan mengenalkan Lesti kepada seluruh karyawannya. Dia sangat senang karena seluruh karyawan Fildan sangat baik kepadanya.
"Masakanmu enak banget, sumpah ini nggak ada duanya. Pantesan pak Fildan nggak mau lagi kalo diajak makan diluar.."ucap Riswan membuat Lesti tersipu.
"Kak Riswan bisa aja, ini kan Lesti dibantuin sama kak Rani juga bibi.."sanggah Lesti
"Enggak mas, bibi cuma bantuin kupas dan potong-potong aja.. Kokinya tetep mbak Lesti.."sahut bi Rinah.
Pipi Lesti semakin merona mendengar pujian untukknya. Setelah menyelesaikan makan siangnya, Riswan segera menata kotak makan siang di dalam mobilnya dan sisanya akan dibawa oleh Lesti dan Rani. Mobil keduanya berjalan beriringan menuju kantor Fildan. Sampai di depan lobby kantor, Riswan dibantu beberapa karyawan mengangkat kotak makanan untuk dibawa ke ruang rapat. Lesti dan Rani hanya membantu mengecek agar tidak ada yang terlewat.
Saat sudah memastikan semuanya beres, Rani pamit untuk menjemput anak-anaknya di sekolah. Lesti melambaikan tangannya saat mobil Rani perlahan menghilang. Dia menghembuskan nafasnya agar dirinya lebih tenang karena sangat tegang dan harap-harap cemas akan reaksi untuk makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)
FanfictionIni bukan sekuel, ini kisah sebuah rasa yang berbeda. Pernikahan impian sebagai akhir sebuah rasa. Pernikahan adalah muara dari sebuah rasa yang hadir. Sebuah ikatan suci yang dihiasi janji kepada sang pemilik hati. Janji setia sehidup semati, tapi...