Fildan sedang membereskan meja kerjanya saat abang ipar dan sekretaris pribadinya masuk ke dalam ruangan.
"Assalamu'alaikum.."salam Ridwan.
"Wa'alaikumsalam.. Eh abang, Fildan baru mau pulang.."ucap Fildan.
"Abang sengaja mampir mau lihat adik abang yang mau mencari jodoh di pondok pesantren.."goda Ridwan.
"Abang apaan sih, Fildan mau nimba ilmu bang.."sanggah Fildan.
"Sambil menyelam minum air pak.."sahut Riswan.
"Jangan ikutan Wan, nama kalian boleh hampir sama tapi jangan sampek kejulitan kalian sama.."seloroh Fildan kesal pada sekretarisnya.
Ridwan dan Riswan tertawa mendengar omelan Fildan. Mereka berdua memang sangat suka menggoda Fildan jika sudah bersama. Ridwan dan Riswan sudah saling kenal jauh sebelum Riswan bekerja pada Fildan. Riswan adalah adik tingkat Ridwan di universitas dulu.
"Jangan merajuk pak Fildan, nanti jodohnya urung loh.."goda Riswan.
"Ah kalian berdua nih sama saja ternyata.. Di dekat kalian bisa-bisa aku mati kesal.."sungut Fildan.
"Ya jangan dong adikku yang ganteng, kau kan belum nikah.."sahut Ridwan.
"Abaaanngg.. Aku aduin kak Rani nih.."geram Fildan.
"Aish, udah gedhe tapi sukanya ngaduan.."ledek Ridwan.
"Biarin.."balas Fildan.
Setelah selesai beberes, Fildan pun pamit pulang kepada Riswan karena harus persiapan berangkat ke pondok pesantren sore nanti.
"Selama aku nggak ada nanti bang Ridwan yang akan bantuin kamu, aku tetep mantau kok.. Kalo ada apa-apa hubungin bang Ridwan aja.."ucap Fildan kepada Riswan.
"Siap pak, insyaallah perusahaan aman.."sahut Riswan.
"Bapak juga semangat cari jodohnya.."imbuh Riswan seraya mengedipkan matanya.
"Matamu kelilipan Wan?"tanya Fildan datar seolah tak mengerti maksud Riswan.
"Ah si bapak pake nggak ngerti segala, saya do'akan segera dipertemukan dengan jodohnya deh.."
"Amin, makasih do'anya.. Ya sudah saya pulang dulu ya.. Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumsalam.."
Riswan melepas kepergian Fildan dan Ridwan di lobby kantor. Dia menghela nafas berat, do'a terus terucap dihatinya agar sang atasan diberikan jodoh yang terbaik oleh tuhan.
Di rumah, keluarga besar Fildan sudah menunggu kedatangannya di ruang keluarga, termasuk sang kakek. Fildan mencium tangan kakeknya dengan takzim, dia meminta do'a restu agar segala keinginan bisa segera dikabulkan oleh Allah SWT.
"Perbaikilah agamamu niscaya Allah akan segera menyempurnakan agamamu pula.."pesan kakeknya.
"Amin, terima kasih kek.. Semoga kakek juga selalu dalam lindungan Allah SWT.."ucap Fildan.
Setelah meminta restu kakeknya, bergantian Fildan meminta restu dari om dan tantenya lalu kepada orang tuanya sendiri baru kepada saudara-saudaranya.
"Om dan tante hanya bisa mendo'akanmu.. Tuntutlah ilmu sebaik mungkin disana ya.."
Fildan mengangguk mendengarkan pesan dari om dan tantenya.
"Semoga disana kau menemukan sosok bidadari surga sayang, semoga saat kau mencari kebahagiaan surgawi dengan memperdalam pengetahuan agamamu, Allah juga memberikan kebahagian duniawi untuk melengkapi separuh agamamu.."ucap mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SR 2 : PERNIKAHAN IMPIAN (FIN✔)
FanfictionIni bukan sekuel, ini kisah sebuah rasa yang berbeda. Pernikahan impian sebagai akhir sebuah rasa. Pernikahan adalah muara dari sebuah rasa yang hadir. Sebuah ikatan suci yang dihiasi janji kepada sang pemilik hati. Janji setia sehidup semati, tapi...