Alya Sahnaz adalah remaja metropolitan kebanyakan. Pergaulan telah menjadikannya urakan dan tidak tahu aturan.
Lalu bagaimana jika sang ayah akhirnya memasukkannya ke pesantren yang tidak disukainya?
Akankah Nanaz bertahan di pondok yang ketat denga...
Sorry, bukan update. Just wanna let you know, seharusnya SURGA DI TAMAN HATI hanya sampai chapter 30, perkiraan 😅. Eh, emang dasar labil n karena nggak pake outline atau draft, ya jadi asal kira-kira aja. Eh, ternyata meleset. Kumaha atuh 😂😂😂. Padahal mau siapin THR side story HEART BEAT by request. Jadi ketunda deh 😥😥😥.
Aku hanya mengetik apa yang ingin kuketik. Entah kesimpulan apa yang kalian dapat dari tiap chapternya itu murni bukan tanggung jawab aku 😝😝😝😝. Mau kalian pikir Hafidz mati keq, masih idup keq, aku juga masih blur. Let see lah ☺
Tapi sorry ya, kalau banyak typo, karena biasanya aku ngetik di jam ngantuk selama puasa nih 😅😅. Jadi pas udah publish, baca lagi, lagi, lagi, tetep aja ada typo dan kata-kata rancu haha 😅😅. Tapi klo dah terdeteksi aku langsung perbaiki koq, semoga aja di kalian juga terevisi.
Thanks buat supportnya, padahal pembacanya cuma satu dua, tapi udah ngerank aja. Walau sekarang rank 4, tapi sempet rank 3 beberapa harian yang lalu, kalian the best lah 😍😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Endingnya udah kelihatan, walau masih blur mau closing kayak gimana 😥😥.
Spoiler :
"Kenapa kau tutupi wajahmu?"
"Pakai tanya. Cepat pakai bajumu! Aku malu."
"Istri yang aneh. Masa kau minta suamimu pakai baju di malam pertama. Ada-ada saja."
Perlahan sang pengantin pria mendekati sang pengantin wanita pemalu itu. Digenggamnya jemari yang terhias indah dengan hena yang terang menyala.
"Apa kau bahagia?"
Dan anggukkan si pemalu adalah jawaban dari pertanyaan yang sama untuknya.
