Vote comment jika berkenan
Dont be silent readers
Kalau ada typo kasih tau ya...
Happy reading :)
****
Kamu datang dalam hidupku yang datar, mengubahnya menjadi lebih bergelombang. Kamu hadir pada hatiku yang kosong, mengisinya dengan kesedihan
***
Dinginnya angin sore dan derasnya hujan menemani Kanaya disini, ia sedang duduk di halte sendirian. Menunggu jemputan abangnya
Sekarang sudah pukul 5 sore, artinya Kanaya sudah duduk diam disini selama 30 menit
Ya, Kanaya baru menyelesaikan urusannya di sekolah hingga pukul 16.30
Kanaya diam dengan pandangan menerawang ke bawah, dia menunduk
Entah kenapa setiap mendengar tuts piano yang ditekan setiap pulang sekolah, hati Kanaya ikut teriris, ia jadi rindu papa dan mama nya. Pianis itu seperti menyiratkan luka dan kekecewaan
Kanaya menyadarkan dirinya sendiri dengan menghela nafas, ia tidak boleh kan melamun dalam kondisi hujan dan sendirian seperti ini, mana sudah sore lagi
"Duh, bang Gibran kemana si," gumam Kanaya sambil melihat jam di pergelangan tangannya
Kanaya mencoba mengirimi pesan pada abangnya namun tak kunjung dibalas, dibaca saja tidak.
Mana sudah sangat sulit menemukan angkutan pada jam segini.
Hujan deras pun sudah berganti dengan gerimis, langit sudah tak segelap tadi, dan Kanaya masih tetap duduk sendirian disini menungu sesuatu yang tidak pasti.
Ah sialan! Ini begitu membuang buang waktu Kanaya. Andai ia membawa novel yang baru dibelinya kemarin, pasti ia tidak akan se bosan sekarang
Tinnnnnn
Suara klakson sepeda motor di bunyikan begitu kencang di depan Kanaya
Pengendara sepeda motor tersebut hanya nyengir lebar diatas motornya saat berhasil mengagetkan Kanaya.
"Kaget bego!" ucap Kanaya
"Makanya, cintai jantungmu, minum susu tiap hari," ucap pengendara motor tersebut
"Gak jelas," cibir Kanaya
"Belum pulang Nay?"
"Udah"
"Kok masih disini?"
"Ya berarti belum pulang, gimana si lo!"
"Ya sans aja si jawabnya.. Hobby amat nge gas"
"Suka suka gue lah"
"Sini babang Rafka anter pulang," ucap Rafka
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKANAYA
Teen FictionSaat sesuatu yang kau inginkan mulai mendekat dan hampir tergapai. Namun hatimu malah menarik dirimu kearah lain -Kanaya Shaqilla Ini kisah Kanaya Shaqilla, seorang ketua Osis dengan hidup monotonnya sampai kemudian seseorang yang dia sukai sejak a...