13. Fakta Mengejutkan

189 30 26
                                    

Vote comment jika berkenan

Don't be silent readers

Kalau ada typo kasih tau

Happy reading :)

***

Jika kamu adalah alasan aku melepas seseorang. Aku harap kamu orang yang tepat. Yang memang bisa membuatku melepas ratusan orang tanpa merasa kehilangan

****

Kanaya menuruni satu persatu anak tangga di rumahnya. Ia telat 10 menit dari biasanya. Ini karena kemarin ke rumah Rafka dan malamnya terbawa mimpi sampai pagi.. Sungguh, Kanaya suka susah bangun kalau lagi mimpi. Apalagi kalau mimpinya seru hahaha

Kanaya sampai di ruang makan. Papa nya sudah berangkat sebelum subuh. Disana ada mama nya, abangnya, dan-

"Lho kok?" ucap Kanaya heran

"Numpang sarapan ya tante," ucap Rafka begitu melihat Kanaya turun dengan wajah heran

"Hahaha, Naya tadi teman mu ini mau jemput kamu, berangkat bareng katanya. Tapi kamunya belum siap. Yaudah mama suruh dia ikut sarapan dulu," jelas Nara membuat Kanaya mengengguk angguk paham

Kanaya duduk di samping Rafka sambil menikmati sepiring nasi goreng

Prangg

Kanaya menjatuhkan sendok dan garpunya diatas piring sehingga mengundang tanya dari yang lain

"LO NGAPAIN JEMPUT GUE?!" tanya Kanaya pada Rafka yang masih menikmati nasi gorengnya dengan santai

"Sekalian lewat," jawab Rafka

"Dih, gue mau bawa mobil aja," ucap Kanaya

"Mobil abang di bengkel. Abang pinjem mobil lo," ucap Gibran membuat Kanaya menatap tak percaya

Diam diam Rafka mengacungkan jempolnya pada Gibran, sambil dalam hati berucap 'Harus di traktir bakso nih abang ipar'

"Loh, kok.. Ya gabis-"

"Naya, udah dong. Cepet makanya. Berangkat sama Rafka aja. Kasian udah lama lama nunggu," ucap Nara menengahi

Kanaya hanya melirik Rafka dengan lirikan tajam kemudian pamit kepada mama dan abangnya

"Naya berangkat ma, bang," ucap Kanaya

"Iya hati hati"

"Rafka berangkat tan, bang," ucap Rafka sambil ikut menyalimi Nara dan Gibran

"Iya, tante titip Kanaya ya," ucap Nara

"Ih mama... Mama pikir Naya anak kecil apa di titip titip," protes Kanaya sambil mengerucutkan bibirnya

"Bukannya emang?" ucap Rafka

"Au"

"Udah udah.. Sana berangkat," ucap Nara

RAFKANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang