Vote comment jika berkenan
Don't be silent readers
Happy reading :)
****
Bukan sebuah penyesalan, tapi seperti sebuah kesadaran. Bahwa memang bukan kamu yang aku cari, dan bukan aku yang kamu inginkan
***
"Guys, gimana kalau kita main sekarang," ucap Rania pada Kanaya, Gissela dan Vanya
"Ayok," ucap Gissela
"Boleh boleh," ucap Vanya
"Kemana?" tanya Kanaya
"Nonton," ucap ketiganya serempak
"Gue gak bawa mobil," ucap Kanaya
"ORANG GAADA YANG BAWA MOBIL. GUE DOANG," ucap Vanya
"Satu mobil lebih asik," ucap Rania
"Setuju," ucap Gissela bersemangat
"Hem, oke deh," ucap Kanaya
Kemudian mereka berempat membereskan alat tulisnya dan berjalan beriringan keluar kelas
"Naya," ucap Dito yang ternyata sudah ada di depan pintu kelas 11 IPS 3
"Dito,ada apa?" tanya Kanaya
"Pulang bareng?" ajak Dito
"Next time deh. Gue mau main sama mereka," ucap Kanaya
"Oke, hati hati ya Nay," ucap Dito
Kanaya mengangguk
"Naya doang nih," sindir Gissela
"Hati hati sel, Rania, Vanya," ucap Dito sambil tersenyum manis ke arah keempatnya
***
"ANJIR SENYUMAN SI DITO BIKIN MENTING BANGET," ucap Vanya, mereka berempat sedang berada di parkiran
"IYA YAAMPUNN.. NAYA LO YAKIN GAK NYESEL?" ucap Gissela
Kanaya hanya tersenyum tipis sambil mengangkat kedua bahunya
"Mending Rafka," ucap Rania. Kanaya melotot mendengarnya
"Kok jadi Rafka si?!" ucap Kanaya tidak terima
"Kita liat nanti," ucap Rania membuat Kanaya was-was
"Udah udah, ayok masuk ke mobil kita cussss," ucap Vanya
"Ayok"
Mereka berempat masuk kedalam mobil Vanya. Vanya menyetir, Kanaya di sampingnya, Rania dan Gissela di jok belakang
"Guys, nanti kita makan dulu ya," ucap Rania memulai percakapan
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKANAYA
Teen FictionSaat sesuatu yang kau inginkan mulai mendekat dan hampir tergapai. Namun hatimu malah menarik dirimu kearah lain -Kanaya Shaqilla Ini kisah Kanaya Shaqilla, seorang ketua Osis dengan hidup monotonnya sampai kemudian seseorang yang dia sukai sejak a...