40. Menerima

79 17 21
                                    

Don't be silent reader

Kalau ada typo kasih tau

Happy reading :)

***

Memaafkan selalu lebih menyenangkan

***

Part 40

"Aku gak suka ya kamu kayak gitu!"

Seorang gadis berujar marah pada lelaki di sebelahnya.

Dia Rania, dengan Danial di sebelahnya yang sedang mengendarai mobil membelah jalanan Bandung di pagi hari

"Iya aku minta maaf," jawab Danial

"Bukan masalah iya, minta maaf. Tapi kamu tau kan yang kamu lakuin itu salah banget?"

"Iya aku tau"

"Terus kenapa kamu lakuin?"

"Ra..."

"Apa jangan-jangan kamu juga main-main sama aku?"

"Astagfirullah. Ngga Rania. Sumpah aku ga main main"

"Gimana bisa aku percaya"

"Jadi kamu gak percaya sama aku?"

"Kok kamu ikutan marah si?!"

"Astagaaaaa... Iya sayang aku minta maaf"

Rania tidak menjawab sema sekali. Dia malah mengalihkan pandangannya

"Ra... Aku udah minta maaf sama Naya. Dan masalah kita udah selesai. Maafin aku ya," ujar Danial sambil berusaha menggenggam tangan Rania. Namun Rania terus menghindar

"Kamu tau ga Gissel sama Naya berantem?" tanya Rania pada Danial.

Raut wajah Rania sudah berubah semakin kusut. Astaga. Sepertinya pagi ini Danial harus berusaha keras menekan egonya. Rania terlihat sangat marah dan memang mood nya tidak stabil sejak kemarin.

"Berantem?"

"Iya. Kamu mikir ga si hal apa yang kamu lakuin bisa berdampak apa aja?" ujar Rania dengan nada kesal

Lalu Rania mengalihkan kembali tatapannya ke arah jendela. Sepertinya Rania menangis saking kesalnya

"Sayang.. maaf. Jangan nangis dong"

Lalu terdengar isakan kecil dari Rania

"By.. ayolah. Jangan nangis"

"Astagaa"

Danial menghentikan mobilnya di sisi jalan.

"Sayang..."

"Raniaaaa"

"By liat aku"

Danial menyentuh pipi Rania lalu mengarahkan wajahnya untuk menatap ke arah Danial

RAFKANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang