14. I'm yours

148 24 27
                                    

Vote and comment jika berkenan

Don't be silent readers :)

Kalau ada typo kasih tau

Happy reading

***

Jika saling menguntungkan, tidak ada salahnya kan mencoba?

****

Kanaya melihat punggung Rafka bergetar seolah menahan kuat kuat agar air matanya tidak jatuh

Entah setan darimana, Kanaya mendekati Rafka, kemudian tangannya seolah terhipnotis untuk mengusap punggung Rafka bermaksud menenangkan, padahal Rafka memang tidak menangis sama sekali.. Hanya, entah mengapa Kanaya merasa sesuatu yang berbeda

Tangan Kanaya mulai menyentuh punggung Rafka, dan di detik itu pula Rafka menghentikan permainan pianonya dan mengalihkan pandangan menjadi sepenuhnya menatap Kanaya

Tatapan mereka berdua seolah terkunci

Rafka merasa dejavu untuk hal ini. Seolah pernah merasakannya sebelum ini. Dia, bukankah gadis manis dalam mimpinya?

Kanaya yang sadar terlebih dahulu kemudian menurunkan tangannya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain

Ia menjadi salah tingkah mendadak

Sepersekian detik kemudian, Rafka ikut tersadar dan berusaha menetralkan ekspresinya

"Gimana? Bagus kan?" tanya Rafka bermaksud menghentikan kecanggungan

"Ajarin dong," ujar Naya, entah kenapa sekarang ia mengakui bahwa permainan Rafka itu luar biasa. Soal rasa-nya apalagi, sangat menyentuh dan menyesakkan

"Dih, les sana!"

"Gaah mager, ajarin dong Raf, harus baik loh ke sesama manusia," ujar Kanaya sambil menampakkan puppy eyes nya

"Ada syaratnya"

"Apaan si elah, ribet banget"

"Yaudah si kalau gamau"

"Ck, yauda apaan?!"

"Be mine!"

"Hah?!"

"Pacaran sama gue!"

"Najis gila aja lu!"

"Yauda kalau gamau"

"Woyy segitu kurbelnya ya lu?!"

"Kagak elah. Jan kepedean. Initu simbiosis mutualisme tau," ucap Rafka

"Heleh apaan coba"

"Yauda kalau gamau,"

"Yaudah"

Hening

"Raf..," Kanaya memanggil Rafka. Rafka hanya menjawabnya dengan gumaman saja

"Kenapa lo bisa mikir syarat yang kayak begitu?"

Rafka menghampiri Kanaya, mempersempit jarak diantara mereka, lalu memegang kedua bahu Kanaya

"Hm.. dengerin ni ya baik baik"

Hening

"Apa?!" Tanya Kanaya kesal

"Lo bisa jadi bodyguard gua. Lo pikir gua gak cape sebar sebar senyum. Sok sok an ramah sama cewek cewek caper gitu. Capek tau," ujar Rafka

"Cuekin aja si ribet"

RAFKANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang