Don't be silent reader
Kalau ada typo kasih tau
Bacanya pelan-pelan
Happy reading :)
***
~Now playing~
Rumah- Fiersa Besari***
Semoga kamu benar-benar pulang :)
***
Part 23
"Gaenak tau Raf, ikatan tanpa rasa," ujar Kanaya
Butuh keberanian extra untuk mengatakan hal itu pada Rafka. Pasalnya, mereka sudah cukup lama sama-sama, tapi mereka tetap tidak tahu perasaan satu sama lain.
Rafka tersenyum.
Sayangnya, Rafka menangkap maksud lain dari kata kata Kanaya
Mereka berdua sama sama terdiam hingga pintu terbuka. Mereka berdua otomatis melihat ke arah pintu. Rupanya Nara -Mama Kanaya- baru saja datang
"Assalamualaikum," ujar Nara
"Waalaikumussalam." Rafka dan Kanaya bergegas beridiri menghampiri Nara dan menyaliminya.
"Eh ada nak Rafka," ujar Nara
"Hehe iya tante"
"Udah ganti baju aja. Baru datang?" tanya Nara
"Iya tan, baru dateng tadi ke rumah dulu"
"Oh yaudah atuh duduk dulu," ujar Nara
"Gausah tante, Rafka mau pamit aja," ujar Rafka
"Pulang sekarang?"
"Iya tan, sekalian mau pamit juga, seminggu ke depan Rafka mau ke Amerika jadi gabisa kesini," ujar Rafka
"Asiikk liburan nih ceritanya. Yaudah hati hati ya disana"
"Hehe iya tan. Rafka boleh minta tolong?"
"Boleh dong"
"Kalau Naya bandel jalan sama cowok lain, kabarin Rafka ya tan"
"Hahaha.. kalian pacaran?"
"Ih nggak Ma!" ujar Kanaya
"Engga apa?"
"Engga pacaran Ma, cuma temen!" ujar Kanaya membantah
Rafka menyunggingkan senyum miring
"Hehe, iya tan. Cuma temen," ujar Rafka dengan nada datar.
"Yaudah iya terserah kalian deh"
"Yauda tan, Rafka pamit ya," ujar Rafka
"Iya, hati hati ya," jawab Nara
"Iya, salam buat om Fero sama bang Gibran juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKANAYA
Teen FictionSaat sesuatu yang kau inginkan mulai mendekat dan hampir tergapai. Namun hatimu malah menarik dirimu kearah lain -Kanaya Shaqilla Ini kisah Kanaya Shaqilla, seorang ketua Osis dengan hidup monotonnya sampai kemudian seseorang yang dia sukai sejak a...