22. Pamit

157 19 31
                                    

Don't be silent reader

Kalau ada typo kasih tau

BACANYA PAKE HATI PELAN-PELAN POKOKNYA GAMAU TAU

HAPPY READING :)

***

Ada beberapa hal yang terlihat nyata. Namun hatiku tetap butuh kejelasan :)

***

Part 22

"Lama banget," cibir Rafka begitu Kanaya masuk ke mobilnya

"Hehe"

"Eh iya Raf. Gue ketemu anak kecil namanya Eya. Dia manis banget," ujar Kanaya

"Ooh Eya. Nama aslinya Freya. Dia sedikit introvert dan gak suka berantakan. Beda banget sama anak-anak lain"

"Iya lucu banget kan"

"Heem," jawab Rafka. "kayak lo," sambungnya dengan suara pelan

"Hah?"

"Enggak"

Kemudian Rafka menjalankan mobilnya menuju rumah Kanaya

"Mama Papa lo ada?" tanya Rafka.

"Papa pasti belum pulang. Mama kayaknya ada," jawab Kanaya

"Oh yauda gapapa"

"Emang lo mau ngapain?" tanya Kanaya heran

"Mau ngelamar lo," jawab Rafka asal

Plak

Satu pukulan mendarat di lengan Rafka

"Buset sakit," ujar Rafka

"Abisan ngomongnya asal aja," ujar Kanaya kesal

"Bercanda sayang," ujar Rafka

"Bercanda bercanda," cibir Kanaya

"Maunya serius?" ujar Rafka

"Gagagagaga bacod," ujar Kanaya kesal

"Yaudah"

"Rafka" panggil Kanaya

"Apa sayang?" jawab Rafka. Sialan. Kenapa harus pake sayang si? Gatau apa Kanaya ambyar

Kanaya dengan segera menetralkan wajahnya

"Lo ada apa nanyain Papa Mama?"

"Mau pamit"

"Hah?!"

"Pamit"

"STOPPP" Kanaya berteriak meminta Rafka menghentikan mobilnya. Rafka yang terkejut, buru buru menepikan mobilnya

"Buset kaget gue. Ada apaan dah," ujar Rafka setelah mobilnya berhenti di tepi jalan

"Lo mau kemana pake pamit?" tanya Kanaya dengan wajah serius

"Kehatimuuuuu," jawab Rafka sambil mencubit pipi Kanaya

"Ish lepass," ujar Kanaya sambil melepaskan cubitan Rafka.

Kanaya kesal sekali. Ia menatap manik mata Rafka dengan sangat dalam. Rafka dibuat mematung. Kemudian Kanaya tersenyum begitu tulus

"Serius, sayang," ujar Kanaya dengan senyum terbaiknya

Rafka segera mengalihkan tatapannya. Sialan. Kanaya membalasnya.

Beberapa detik setelahnya Rafka kembali menatap Kanaya

RAFKANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang