39. Goodnight

80 17 26
                                    

Don't be silent reader

Kalau ada typo kasih tau

Happy reading :)

***

Beberapa luka tak akan sembuh bila tak di ledakan dulu.

***

Part 39

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Part 39

Gissel

We need to talk

Dahi Kanaya bergelombang saat membaca pesan dari Gissel.

Ini tidak seperti biasanya sama sekali. Akhir-akhir ini juga Kanaya merasa Gissel menjauh. Padahal, setau Kanaya mereka tak ada masalah apapun

Gissel

Sans aja kali sell..

Sini kelas gue

Taman belakang aja, bisa?

Okede. Gue kesana

Berdua aja ya

Oke oke. Wait

Ga sekarang Nay

Lah terus?

Pulang sekolah

Oke oke

Kanaya menyimpan ponselnya. Dia bingung. Ada apa sebenarnya astaga.

***

"Gisel?" panggil Kanaya saat sampai ke taman belakang.

Sekarang taman belakang sudah sepi. Hanya mereka berdua. Karena yang lain sudah pulang sedari tadi, hanya ada siswa yang sedang ekskul di lapangan depan atau di ruangannya masing masing.

"Dateng lo," ucap Gissel

"Kenapa si. Tumben banget"

"Mau ngasih tau sesuatu"

"Apaan"

"Gue tau kalau Dito cuma mainin lo. Gue tau dari awal sejak dulu." Gissel berujar santai dengan kedua tangannya terlipat di depan dada sambil menatap Kanaya tanpa tatapan bersalah sama sekali

"Tau darimana?"

"Ya tau aja"

"Terus kenapa ga kasih tau gue?"

"Asal lo tau. I hate u. So much"

"Why?"

"Lo selalu merebut apa yang hampir gue miliki"

RAFKANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang