21. Bertemu Eya?

151 20 39
                                    

Don't be silent reader

Kalau ada typo kasih tau

*Jangan skip lirik lagu&narasi

Bacanya pelan-pelan

Happy reading :)

***

~Now playing~
Maudy Ayunda-Untuk apa

***

Kita sama-sama memiliki rasa yang sama. Juga meragukan hal yang sama.

***

Part 21

Kring kring kring kring

Bel tanda waktu habis sekaligus tanda berakhirnya PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL berbunyi nyaring di seluruh penjuru SMA Cakrawala.

Semua murid mengumpulkan lembar jawaban ulangannya dan bersiap pulang

"HUUHHH Akhirnya," ujar Vanya sambil melakukan gerakan peregangan otot-otot lengan.

"KELAR SUDAH. BYE BUKU. WELCOME LIBURANNNNNNNN," seru Gissela bersemangat. Rania dan Kanaya tertawa melihatnya

"Main yu yu yu yuuuuu," ujar Rania

"AYOK-!" Gissela dan Vanya menyetujuinya dengan semangat. Sementara Kanaya tak merespon apapun

"Nay?" tanya Rania

"Mager.. pengen rebahan," jawab Kanaya sambil tersenyum sok imut

"Iw"

"Yaudah kita mainnya di rumah lo aja," usul Gissela

Kanaya mengembangkan senyumnya

"SETUJUU!!!!" ujar Kanaya.

"Nay," panggil Rafka

Kanaya menoleh sambil memasang wajah bertanya

"Pulangnya gue antar," ujar Rafka

"Gue mau sama-"

"Eh gue gabisa deh," ujar Gissela tiba-tiba

"Lho kenapa?" tanya Kanaya

"Ada yang ngajak jalan. Maksa, hehe," jawab Gissel sambil nyengir

"ASTAGA" Vanya menganggapinya kesal

"Gue juga gabisa," ujar Rania. "Danial udah di depan kelas. Mau pulang bareng," sambungnya dengan memelankan suara saat menyebut nama Danial

"Udah jadi lo Ran?" tanya Kanaya

"Nggak"

"Ngga apa?" tanya Gissel

"Hehe. Bye guys nanti gue chat," ujar Rania. Lalu saat Rania pergi, entah mengapa tatapan mereka mengikuti Rania. Benar, di pintu kelas sudah berdiri Danial sambil melambaikan tangannya

"Gue juga pergi deh. Bye," ujar Gissel kemudian ikut pergi

"SIALAN. APA CUMA GUE YANG GADA PASANGAN?!" teriak Vanya frustasi sendiri

"Van, Darren katanya suka yang nge gas nge gas, ntar gue kasih kontaknya ya," ujar Danial. Vanya kesal. Ia mengangkat ranselnya tinggi sambil melakukan gerakan seperti akan melemparnya tepat di wajah Danial.

Danial terkekeh pelan kemudian pergi bersama Rania

"Sialan," umpat Vanya

"Dah ah gue mau balik. Bye," ujar Vanya pada Kanaya. Kemudia ia pergi sambil menghentak hentakan kakinya kesal.

RAFKANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang