Don't be silent reader
Kalau ada typo kasih tau
Happy reading :)
***
Ada yang tidak bisa aku jelaskan tentang sebuah rasa takut. Takut semua isi kepalaku tentang kemungkinan terburuk menjadi kenyataan. Hingga aku tak berharap ada kemungkinan terbaiknya :)
***
Part 24
"RANIAAAAA" Kanaya berteriak saat membuka pintu kamar Rania. Rania yang sedang menonton drakor tersebut terperanjat kaget.
"Kalem Nay, kalem," ujar Rania
Kanaya tersenyum sambil menghampiri Rania diatas kasurnya
"Kangen," ujar Kanaya sambil menggembungkan pipinya
"Gue emang ngangenin," jawab Rania sambil menutup laptopnya. Menghentikan Aktifitas menonton drakornya
"Ran maaf ya"
"Lah ngapa?"
"Semenjak sama Rafka, gue jadi lupa diri gitu. Kita jadi jarang ngobrol"
"It's okay. Seneng gue ngeliat lo ga ngurusin berkas aja. Ngehukum orang aja. Bagus gitu Nay"
"Hmm"
"Pasti banyak yang mau di ceritain kan?" tanya Rania. Kanaya memang bukan tipe orang yang akan bercerita banyak hal. Tapi Rania adalah tipe pendengar yang sangat baik. Itu membuat Kanaya akan membuka mulutnya untuk bercerita beberapa hal
"Gue suka Rafka"
"Tau"
"Kok tau?"
"Ya lo berdua kan pacaran," ujar Rania sambil menoyor kepala Kanaya
"Tapi gue gatau dia suka gue apa ngga"
"Hah?"
"Ngga ngga. Lupain soal si sialan Rafka. Kita ngapain kek yu Ran. Kangen banget nih gue sama lo"
"Drakor?"
"Ga ah"
"Ke mall?"
"YUK SAMPE SORE!"
"Oke gue mandi dulu!"
****
Kanaya dan Rania pergi ke sebuah mall. Berjalan-jalan saja nyuci mata nyari cogan wkwk. Canda deng.
Mereka berkeliling mall. Keluar masuk toko aksesoris dan pakaian. Mereka tidak menghubungi siapapun. Bahkan tidak Vanya dan Gissel. Karena ini adalah chairmate time!
"Nay, lucu banget ga si ini?" ujar Rania sambil menunjukkan sebuah bando berwarna biru dongker.
"Lucu banget Ran.. kalau buat bocah," ujar Kanaya. Bando itu memang lucu sekali sumpah. Tapi ya bukan buat anak SMA macem Rania
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKANAYA
Teen FictionSaat sesuatu yang kau inginkan mulai mendekat dan hampir tergapai. Namun hatimu malah menarik dirimu kearah lain -Kanaya Shaqilla Ini kisah Kanaya Shaqilla, seorang ketua Osis dengan hidup monotonnya sampai kemudian seseorang yang dia sukai sejak a...