15. pacaran?

161 23 62
                                    

Happy reading

Don't be silent reader:)

Happy reading

***

Terkadang, saking banyaknya yang berkeliaran di kepala, kita memilih langkah apapun tanpa memikirkan apapun.

****

Kanaya tersenyum untuk kesekian kali, lalu masuk ke rumah dan bergegas membuka makanan yang di bawa Rafka.

Kanaya duduk di kursi meja makan, menyalakan lampu dapur lalu membuka bungkusannya

Pertama, martabak.

Gila sih keliatannya enak parah.

Berikutnya mi goreng.

Saat Kanaya membukanya,aromanya langsung menyerbu penciuman Kanaya

Terakhir, Susu jahe.
Gila ini masih anget dan keliatannya seger banget.

Kanaya hendak membawa semuanya ke kamar, namun sebelum itu tiba tiba pintu rumah Kanaya terbuka.

Terlihat Papanya datang.

Rupanya Papanya baru pulang

"Papa," gumam Kanaya kemudian menghampiri Papanya dan mencium tangannya

"Belum tidur sayang?,"tanya Papanya

"Belum pa, Naya laper jadi tadi gofood,"ujar Kanaya. Sebenarnya gaenak juga berbohong, tapi ya kalau jujur nanti panjang urusannya

"Oh yasudah, jangan begadang ya.. Papa naik duluan," ujar Papanya

"Iya pa, siap" ucap Kanaya

Setelah Papanya naik, Kanaya mengambil semua makanannya lalu ikut naik juga, tapi ke kamarnya.

Saat di kamar, ia membuka ponselnya. Ada sebuah pesan dari Rafka

Rafka


Selamat makan. Abis itu langsung tidur

Thnk u


Kanaya jadi senyum senyum sendiri sekarang. Entahlah. Perutnya serasa tergelitik sendiri. Haduhhh bahaya nih mana tengah malem kan hahah

****

Besok paginya, Kanaya sudah siap dengan seragam sekolah, ia juga sudah menghabiskan sarapan paginya.

Saat Kanaya membuka pintu, ia melihat Rafka dengan cengiran khas nya.

"Hahah pas banget," ucap Rafka

"Ngapain lo disini?" tanya Kanaya heran

"Menurut lo? Ya jemput mbak pacar lah,"

"Rafka. Lo inget kan kalau gue mau pacaran sama lo itu cuma gara-"

"Stt iya tau." Rafka memotong ucapan Kanaya

"Ya terus?!"

"Apa?"

"Inikan di luar sekolah. Ga akan ada yang gangguin lo juga," ujar Kanaya

Rafka maju satu langkah, membuatnya lebih dekat dengan Kanaya. Nafas Kanaya menjadi semakin cepat, karena terkejut.

"Kenapa? Lo takut baper ya hahahahah," ujar Rafka sambil menoyor kepala Kanaya dengan halus

"Idi najis," ucap Kanaya sambil berjalan melewati Rafka

Rafka terkekeh. Menghampiri Kanaya lalu menggodanya

"Hayoo ngakuu,"

"Takut baper kan,"

RAFKANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang