20. Pernah

136 22 30
                                    

Don't be silent reader

Kalau ada typo kasih tau

Happy reading :)

Bacanya pelan-pelan

***

~Now playing~

Always- Yoon Mi Rae

어느 날 꿈처럼 그대 다가와

Suatu hari, kau datang pada ku seperti sebuah mimpi.

내 맘을 흔들죠


Kau menggetarkan hati ku.

운명이란 걸 나는 느꼈죠


Aku tahu bahwa itu adalah takdir.

****

Kamu selalu ku temukan pada sebuah dimensi dimana hanya aku yang melihatnya. Kini, kita bertemu lagi pada dimensi lain. Dimensi nyata yang membuatmu juga bisa merasakan hadirku.

***

Part 20

"Rafka!" Kanaya memanggil Rafka

Rafka dan Adrian otomatis menoleh ke belakang, disana Kanaya berlari kecil menghampiri mereka

"Astaga lo abis ngapain si," ujar Kanaya sambil memutar tubuh Rafka

"Biasa lah Nay," jawab Rafka santai

"Biasa apanya. Lo pikir gue ga tau?" ucap Kanaya dengan nada sedikit membentak

"Tau apa?" tanya Rafka

"Ekhm" Adrian berdeham karena dia daritadi dianggap tak ada

Tapi tetap. Tak ada yang peduli dan tak ada yang merespon

Adrian hanya menghembuskan nafas sambil mengusap dadanya

"Ayo ke UKS," ujar Kanaya

"Gausah ah. Kayak gini doang," jawab Rafka

"Gini doang apanya si?" ujar Kanaya kesal

"Buat cogan gini doang gak ada apa-apa nya," ujar Rafka

Plak

"Aww"

Kanaya memukul luka Rafka dengan map di tangannya

"Sakit Naya," ujar Rafka sambil meringis

"Buat cogan gini doang gak ada apa apanya," ujar Kanaya meniru gaya bicara Rafka

"Ya ga gitu juga atuh Nay," ujar Rafka

"Makanya gausah ngeyel," ujar Kanaya sambil menarik paksa tangan Rafka dan membawanya ke UKS

Adrian melongo melihatnya. Ia benar benar diabaikan. Sialan

"Woy!" Adrian berteriak memanggil mereka berdua. Tapi tetap tak ada respon

"Emang ya, kalau udah bucin dunia serasa milik berdua," gumam Adrian dengan muka sedikit di dramatisir.

RAFKANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang