27 - What's happen with me? ✔

95.6K 4.4K 305
                                    

Jangan lupa vote & comment


Disini..
Tak ada satupun yang berani membuka suara.

Aura disini sangat mencekam.
Semua orang yang bergabung disini saling melempar tatapan tak suka dan ada yang menampilkan rautan emosi disana.

Namun berbeda dengan Alfath.
Pria itu nampak biasa-biasa saja.
Ia duduk dengan mengangkat satu kakinya kemudian bersilang dada.

Matanya berkeliling, menatap penghuni disini dengan tatapan elangnya.
Ia juga heran kenapa bisa gadis itu sekarang berubah, bahkan menjadi wanita yang seolah dipenuhi dengan kebencian.

"Ada yang bisa mengatakan tentang drama yang terlewatkan tadi?!" Tanyanya santai.

"Diam kau!" Hardik Jonan.

"Tak ada yang perlu dikatakan karna kau pasti jelas sudah mengetahuinya." Setelah lama terdiam, Cya akhirnya memberanikan diri membuka suara.

Alfath terkekeh mendengar nada bicara tak bersahabat dari adik tirinya, "I don't know."

Lidia sedari tadi diam, kedatangan Alfath membuat nyalinya hilang begitu saja seolah tak bersisa sedikitpun.

Lidia hanya diam dan dalam mati, menyumpah serapahi putra Jonan ini.

Cya mengerti arah pembicaraan Alfath. Ia pun memberanikan diri untuk menyeimbangi ucapan Alfath dengan sesekali melirik sinis kearah Lidia, "Until whenever, i never to do it again with you!"

"Kita buktikan saja nanti." Alfath berdiri, ia berjalan kearah Cya dengan ekspresi datarnya.

Jonan semakin tidak mengerti dengan situasi ini. Ia yakin pasti ada sesuatu diantara Cya dan Alfath-- hm, dan menurutnya ada sesuatu pula didalam diri Lidia.

"Tak bisakah kalian berdua sopan hah?" Semua penghuni disini dibuat terperangah dengan aksi yang tengah dilakukan Alfath.

Pasalnya ia membopong tubuh Cya ala bridal. Cya yang terkejut, reflek mengalungkan kedua lengannya dileher Alfath.

"Turunkan aku, bodoh!" Bisik Cya kesal

Alfath semakin mengangkat tubuh Cya sambil tersenyum tipis, "Aku tahu kau tidak nyaman berada disini. Jadi nikmatilah rengkuhanku."

Lidia rasanya dibuat tak percaya. Astaga pria ini benar-benar nekat.

"Kita sudah sopan kok." Balas Alfath sembari tersenyum, ralat-- senyum smirk

Jonan berdiri, ia menendang meja makan tersebut dengan kasar. "JANGAN MEMBUAT AKU HILANG KENDALI ALFATH DAN TURUNKAN ADIKMU SEKARANG."

"Aku ingin membawanya kekamar dan ingin 'bermain' bersamanya. Benar bukan Ms. Haurtsany?" Tanyanya dengan menekankan kata 'bermain'

Cya menghela nafas sebentar, pria ini benar-benar gila.

Entah setan apa yang merasukinya, Cya pun menyetujui ucapan Alfath. Ia sangat enggan untuk satu ruangan dengan suami istri tak tahu diri itu.

"Yes." Cya menganggukkan kepalanya dengan berat.

Jonan mengesampingkan egonya, ia memilih untuk mengalah sekarang. Terlebih lagi didepan putra dan putrinya.

Ya kalo masalah marah? Jangan ditanya lagi.
Tentu Jonan sangat marah saat ini.

Apalagi yang memperlakukannya secara kasar itu adalah putra dan putrinya sendiri. Rasanya sangat menyakitkan. Tapi apa boleh buat? Ia tidak bisa berbuat apapun.

Step Brother [#1 FHS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang