30.2 - Nina ✔

79K 4.2K 564
                                    

Jangan lupa vote & comment

Zara..
Wanita itu merupakan selingkuhan pertama Jonan yang kini telah meninggal.

Zara..
Wanita itulah yang membuat Alfath menjadi pribadi yang dingin dan tak tersentuh.

Alfath ingin sekali membalaskan dendam pada wanita jahanam itu, tapi sayangnya wanita itu keburu meninggal duluan.

Jonan mengusap wajahnya, menatap istrinya yang tengah menundukkan kepala lalu kembali menatap wajah mantan istrinya yang tersirat akan kecewa.

"Setibanya aku di bandara NY, aku tak sengaja bertemu Lidia yang tengah membopong sebuah bayi mungil. Awalnya aku tidak percaya bahwa itu Lidia, namun setelah memperhatikannya secara jelas. Ternyata aku yakin bahwa itu Lidia...

..Aku menyapanya lalu kami berbincang disebuah resto yang dekat dengan kawasan bandara. Lidia menceritakan semua masalah yang ia derita, mulai dari Aron yang melakukan hal keji padanya hingga berakhir harus mengurus putri kecil yang sama sekali tak diinginkannya..

..Aku begitu prihatin dengannya. Dan entah kenapa, pada saat itu hingga sekarang rasa cintaku untuk Lidia tidak pernah pupus..

..Memang aku terluka karna Zara meninggal, namun dengan kembalinya Lidia membuat aku kembali menemukan arah hidup...

..Aku begitu dibutakan oleh cinta sampai tak bisa melihat bahwa pada saat itu Lidia telah menjadi istri orang. Yang aku pikirkan pada saat itu hanyalah mengambil kembali apa yang pernah hilang...

..Aku juga heran, kenapa sejak bertemu Lidia, rasa penyesalanku padamu hilang begitu saja. Itulah yang membuat aku kembali bermain belakang darimu dan menjalin hubungan dengan seseorang yang sampai kapanpun akan tetap menjadi ratu dihatiku."

Lidia menangis sesegukkan, ia tidak menyangka bahwa dari dulu Jonan tetaplah sangat mencintainya.

Lidia memeluk lengan Jonan, bahkan Jonan bisa merasakan bahwa lengan kemejanya basah.

"Hiks..hiks.. lalu... ke..kenapa pada saat itu kau menghilang.. hiks.."

Jonan melepaskan pelukan Lidia, ia mengangkat dagu Lidia lalu mencium lama kening istrinya, "Pada saat itu perusahaanku diambang kehancuran. Aku sengaja menghilang dan tak memberi tahumu, dikarnakan aku takut kau akan merasa terbebani. Tapi sialnya, disaat aku kembali dari urusan bisnis ku. Kau sudah menghilang dan tak ada kabar."

(Baca 22.3 Cya past)
Jonan waktu itu menghilang tak ada kabar, sudah beberapa minggu Lidia menunggu namun pria itu tak memunculkan batang hidungnya sama sekali membuat Lidia hilang akal. Terlebih lagi, pada saat itu Jonanlah yang selalu menafkahi Lidia.

Jonan menghilang dikarnakan perusahaannya sedang berada diambang kehancuran. Ia tidak ingin Lidia merasa ikut sedih saat mendengar kabar ini.

Jonan menghilang selama 2 tahun, namun ketika ia kembali, ia sama sekali tidak melihat Lidia.
Jonan mencari Lidia kesana-kemari namun tak kunjung ketemu membuat Jonan akhirnya pasrah.

Jonan membawa Lidia kedalam rengkuhannya, Lidia begitu terisak didalam pelukan suaminya.

Nina yang menyaksikan itu meremas bajunya kuat-kuat. Dadanya bergemuruh dan batinnya menjerit kesakitan.

Nina bahkan menggigit bibir bawahnya dengan sangat keras hingga mengeluarkan darah.

Nina memejamkan matanya, menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Ia menyeka air matanya secara kasar, mengangkat wajahnya lalu menatap kedua pasangan yang tengah saling berpelukan itu.

"Hentikan. Ini bukan acara drama."

Step Brother [#1 FHS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang