22.2 - Cya's past ✔

92.5K 3.9K 241
                                    

Jangan lupa vote & comment

"Sialan!" Umpatnya lalu berdiri, memakai pakaiannya kembali kemudiqn beranjak menghampiri pria yang sudah mengacaukan aktivitasnya.

Sang wanita mengatur nafasnya, ia segera merapikan gaun dan rambutnya lalu dengan cepat ikut berdiri mengikuti langkah pria dihadapannya ini.

BUGH!

BUGH!

"SIALAN KEPARAT!" Teriaknya menggebu, dadanya naik turun menahan emosi yang sudah sampai ke ubun-ubun.

Pria itu menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya, ia berdiri sempoyongan dan menatap sinis wajah lawannya ini.

"Bagaimana kau bisa tahu kalau kami ada disini?"  Lawannya itu tak menggubris ucapan Darrel, tatapannya kini beralih pada wanita yang wajahnya masih sayu akibat kejadian tadi.

"Why you hurt me again?" Lirihnya, matanya menatap sendu wajah sang wanita yang tak lain adalah istrinya.

"Mencari kepuasan yang tak pernah kudapatkan darimu." Balasnya santai.

Dia tersenyum miris, hatinya sangat terluka.
Meskipun dia seorang pria namun ucapan sang istri berhasil menyayat hatinya.

"Dimana putriku?" Tanyanya saat tidak melihat keberadaan gadis kecilnya

"Aku menjualnya."

Dia terbelalak tak percaya, "Kenapa kau menjual putri kita!!!" Teriaknya murka, hatinya sangat sakit sekali. Rasanya seperti sudah pecah menjadi berkeping-keping.

"Aku ingin uang."

Dia menggeram kesal, "LIDIA!!!"

Wanita yang dipanggil Lidia itu mendekatkan tubuhnya kearah Darrel. Ia memeluk pinggang kokoh Darrel dan Darrel membalas pelukan Lidia dengan menaruh lengannya dibahu Lidia.

"DIMANA DIA LIDIA!!!?!!! HIKS... KUMOHON JANGAN JUAL PUTRIKU!!!"

Lidia memainkan jarinya didada Darrel, "Kau tidak perlu tahu Aron, karna sudah kukatakan bahwa aku tidak menginginkannya bajingan!"

Aron menggeleng tak percaya, ia tak menyangka bahwa Lidia akan menjual putrinya sendiri terlebih lagi itu adalah putri kandungnya.

"Ak.."

"MAMA!!! PAPA!! HIKS... HIKS.. HELP ME!!."

"MAMAAAAAAAA!!!!!!!!!"

Aron menangkap teriakan tersebut.
Suara itu... Adalah suara putrinya

Aron berniat mencari sumber suara itu, namun lengannya keburu dicekal oleh Darrel

"Dia adalah barangku!"

"Shit!" Umpat Aron emosi, ia sudah tidak bisa berpikir dengan sehat sekarang. Yang ia pikirkan sekarang adalah putrinya.

Aron menepis secara kasar cekalan Darrel dan...

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

Berulang kali Aron memukuli Darrel hingga Darrel terkulai lemas. Darah segar mengalir dari hidungnya.

Lidia yang melihat itu mencoba menghentikan aksi gila suaminya, tapi lagi-lagi Aron kembali tak bisa berpikir jernih.

Ia mendorong tubuh Lidia hingga tubuhnya terjungkal kebelakang dan membentur vas bunga yang terbuat dari kaca.

Aron yang melihat tubuh Darrel terletak lemas dilantai langsung saja menginjak lengan Darrel dengan kakinya setelah itu menendang tubuh kokoh tersebut.

Step Brother [#1 FHS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang